Anak kos tentunya jauh dari orang tua, satu hal berat yang sulit dilauinya adalah ketika sakit, baru tersadar bahwa kita sangat membutuhkan pelukan hangatnya. Ibu...anakmu sedang sakit disini, betapa tersiksanya saat jauh darimu, meskipun disini banyak teman-teman yang teramat perhatian namun tak sebanding dengan perhatian yang kau berikan. Kasih sayangmu tak dapat tergantikan oleh insan manapun, ibu...aku rindu belaian kasihmu, terasa berat hariku lalui tanpamu saat kondisiku memburuk. Ibu...aku ingin selalu dekat denganmu...ya Allah berilah aku kekuatan dan kesabaran untuk menghadapi semua ini. Semoga dengan sakit ini dapat menggugurkan dosa-dosaku dimasa lalu, insyaallah aku ikhlas menerimanya karena ku sadar ini adalah bagian dari cintaMu padaku. Ya Allah segera berilah aku kesehatan agar ibadahku dapat maksimal, aku tak ingin karena sakit ini aku makin jauh dariMu. Kuatkanlah aku dalam menghadapi segala cobaanmu, dan janganlah Engkau condongkan hatiku pada kesesatan setelah Engkau berikan kepadaku hidayah. Istiqomahkanlah aku di jalanMu. Amin....semoga lekas sembuh ya ukhti :) , penderitaan itu akan segera berlalu dan berganti dengan kebahagiaan, tak selamanya manusia selalu tersiksa. Jadikan cobaan ini sebagai penguat iman dan tawakalmu padaNya. Meskipun saat ini tak ada ibu disisimu untuk merawatmu namun yakinlah do'anya senantiasa menyertaimu dan satu hal yang terindah adalah cinta kasih sayangNya tak terhingga kepada hambaNya.
Home » Archives for 2013
Senin, 02 Desember 2013
Rabu, 27 November 2013
Bolehkah Membaca Al-Qur'an Tanpa Wudhu?
Membaca Al Quran Tanpa Wudhu, Bolehkah?
Pertanyaan:
Apakah hukum orang yang membaca al-Qur’an sementara dia dlm kondisi tak
berwudhu, baik dibaca secara hafalan maupun dibaca dari mushaf?
Jawaban oleh Syaikh Shalih al-Fauzan : Seseorang boleh
membaca al-Qur’an tanpa wudhu bila bacaannya secara hafalan sebab tak
ada yang mencegah Rasulullah shallallahu ‘alaihii wa sallam membaca
al-Qur’an selain kondisi junub. Beliau pernah membaca al-Qur’an dlm
kondisi berwudhu & tak berwudhu.Sedangkan terkait dgn mushaf, maka
tak boleh bagi orang yang dlm kondisi berhadats utk menyentuhnya, baik
hadats kecil maupun hadats besar.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.“(Al-Wa-qi’ah: 79). Yakni orang-orang yang suci dari semua hadats, najis & syirik. لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
“Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.“(Al-Wa-qi’ah: 79). Yakni orang-orang yang suci dari semua hadats, najis & syirik. لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
Di dlm hadits Nabi shallallahu ‘alaihii wa sallam yang dimuat di dlm
surat beliau kepada pegawainya yang bernama Amru bin Hizam, beliau
menyebutkan,
“Tidak boleh menyentuh al-Qur’an kecuali orang yang dlm kondisi suci.” (Muwaththa’ Imam Malik, kitab al-Qur’an, Hal. 199; Sunan ad-Darimi, kitab ath-Thalaq (2183)). لاَ يَمَسُّ الْقُرْآنَ إِلاَّ طَاهِرًا
“Tidak boleh menyentuh al-Qur’an kecuali orang yang dlm kondisi suci.” (Muwaththa’ Imam Malik, kitab al-Qur’an, Hal. 199; Sunan ad-Darimi, kitab ath-Thalaq (2183)). لاَ يَمَسُّ الْقُرْآنَ إِلاَّ طَاهِرًا
Hal ini merupakan kesepakatan para imam kaum muslimin bahwa orang yang dlm kondisi berhadats kecil ataupun besar tak boleh menyentuh mushaf kecuali ditutup dgn pelapis, seperti mushaf tersebut berada di dlm kotak atau kantong, atau dia menyentuhnya dilapisi baju atau lengan baju.
Senin, 25 November 2013
15 Tips Agar Suami Selalu Romantis
Apa
yang terjadi jika tidak ada lagi kehangatan antara suami istri?
Keduanya mendapati hubungan mereka seakan diselimuti es, dan cinta yang
bersemi diawal pernikahan berubah menjadi sesuatu yang dingin.
Ungkapan "Rumahku adalah surgaku" menguap entah kemana, dan suasana rumah menjadi rutinitas yang menjemukan dan membosankan.
Keadan semacam ini bisa menimpa siapa saja. Pernikahan layaknya kehidupan memiliki dinamika dan romantika.
Kadang
suami istri mendapati rumah tangganya berjalan mulus, kerikil yang ada
dapat dilewati bersama, dan keduanya meras bahagia dalam kebersamaan
mereka. Disaat yang lain kadang muncul perselisihan, yang biasanya
disertai dengan kemarahan, kekesalan atau bahkan menimbulkan "perang
dingin" diantara keduanya. Disaat yang lain lagi terjadi dimana salah
satu dari keduanya atau keduanya dilanda kebosanan dan kejenuhan dalam
menjalani rutinitas kehidupan berumah tangga. Kesemua ini adalah
manusiawi dan wajar, sepanjang tidak membuat hati keduanya saling jauh.
Adalah
Muhammad SAW, seorang manusia pilihan yang menjadi nabi dan rasul untuk
seluruh umat manusia dan memiliki kesempurnaan akhlak, tidak luput dari
mengalami romantika dan dinamika dalam rumah tangganya. Maka kita
membaca bahwa beliau disatu saat pernah berlomba lari dengan istrinya
dalam suasana ceria dan bahagia. Disaat lain beliau pernah menghadapi
kecemburuan istrinya, bahkan pernah pula gusar, sedih dan kecewa karena
permintaan beberapa istrinya dalam masalah nafkah yang menyebabkan
beliau sampai berkata, "Aku tidak akan mendatangi mereka selama satu
bulan," (HR Bukhari dan Muslim).
Oleh
karenanya jika anda berpikir bahwa pernikahan anda akan berjalan mulus,
selalu diliputi kebahagiaan, tidak akan ada perselisihan, tidak akan
ada kekesalan dan kemarahan. Maka sesungguhnya anda telah menjadi korban
dari angan-angan yang tidak realistis. Dinamika dan romantika adalah
sebuah ketetapan Allah SWTatau sunnatullah dalam pernikahan, tidak
seorang pun dapat mengubahnya. Karena itu terimalah dinamika dan
romantika (termasuk perselisihan) itu menjadi bagian dari rumah tangga
anda, yang akan membuat rumah tangga anda menjadi penuh warna. Dari sini
kita dapat mengerti bahwa rumah tangga yang bahagia dan harmonis itu
bukanlah tanpa ada romantika perselisihan, tetapi yang dapat menyikapi
dan menjadikan perselisihan yang ada sebagai bunga-bunga yang memberi
warna pada pernikahan.
Selanjutnya
untuk mengusahakan pernikahan yang harmonis dan bahagia itu, bisakah
perempuan membuat suaminya tetap hangat terhadap dirinya kendati
pernikahan itu telah berjalan puluhan atau belasan tahun? Tentu bisa,
dengan sedikit usaha dan kesabaran, istri bisa membuat suaminya tetap
hangat dan romantis terhadapnya sebagaimana di tahun pertama pernikahan.
Tidak percaya?
Cobalah 15 saran berikut ini !
1.
Katakan : "Aku mencintaimu". Siapa bilang laki-laki tidak membutuhkan
kata-kata cinta dari istrinya? Katakanlah terus menerus, karena
kata-kata itu akan meresap ke dalam jiwanya, menghujam sanubari dan
menumbuhkan keyakinan pada dirinya bahwa anda memang sungguh-sungguh
mencintainya.
2. Ciumlah suami anda dengan ciuman cinta kasih setiap hari, ini akan menyenangkan dan akan membuatnya merindukan anda.
3. Genggam tanganya dengan lembut disaat-saat tertentu, hal kecil ini mampu menumbuhkan rasa cintanya pada anda.
4.
Dengarkanlah dengan mengarahkan seluruh tubuh anda kepadanya ketika ia
sedang berbicara. Pandanglah ia dengan lembut dan penuh kasih, untuk
menunjukan bahwa anda sunguh-sungguh mendengarkannya.
5. Buatlah kejutan dengan memberikannya hadiah kecil yang bersifat pribadi, misalnya sapu tangan dan kaos kaki.
6. Ekspresikan cinta anda dengan kata-kata dan tubuh anda.
7. Khususkan waktu setiap hari walau hanya sepuluh menit untuk berdua saja dengannya.
8.
Tampakanlah semampu anda keindahan penampilan anda ketika suami pulang
kerja. Jadikanlah diri anda sebagai sesuatu yang layak dipandang,
diperhatikan, dipeluk setelah sepuluh jam ia berada di luar.
9.
Buatlah kejutan lembut disaat yang tidak terduga. Karena banyak istri
melupakan bahwa pelukan dan ciuman lembut yang tiba-tiba (bukan
rutinitas ketika akan berangkat bekerja) dapat menimbulkan perasaan
khusus dan kasih sayang suami.
10.
Berusahalah memenuhi rumah anda dengan senyum manis yang menyejukan
seisi rumah. Silakan anda kesal atau marah, tapi jangan biarkan
kemarahan dan kekesalan anda berlarut-larut, sehingga membuat suami anda
merasa tidak nyaman berada di rumahnya sendiri.
11.
Pahami dan kenali sifat serta karakter suami anda. Berusahalah mencari
hal-hal yang membuatnya senang dan bahagia, sebaiknya jangan melakukan
hal-hal yang membuat suami anda kesal.
12.
Berikan pujian, jika memang suami anda berhak untuk mendapat pujian.
Misalnya, "mas ganteng sekali hari ini," atau ketika ia membantu anda
membereskan rumah, "Aduh, suamiku memang lelaki yang paling rajin dan
sholeh."
13.
Jangan ragu dan malu untuk menyatakan ketergantungan anda padanya,
misalnya, "Alhamdulillah, aku punya suami seperti mas, jadi semua
masalah bisa diatasi".
14.
Berusahalah untuk memaafkan jika ia berbuat kesalahan, ungkapkan
kekesalan anda dengan wajar, selnjutnya tunjukan cinta dan pengertian
anda.
15.
Jangan sekali-kali anda lupa untuk mengucapkan terimakasih atas hal-hal
kecil yang telah dilakukannya. Ingatlah Rasul kita yang mulia pernah
bersabda, "Allah tidak akan memandang kepada perempuan yang tidak
berterimakasih pada suaminya padahal ia butuh kepadanya" (HR Hakim)
Rabu, 30 Oktober 2013
Keutamaan dan Amalan di Bulan Muharram
1. Termasuk Empat Bulan Haram (Suci)
Allah berfirman,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي
كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا
أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas
bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi,
di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At-Taubah: 36)
Yang dimaksud empat bulan haram adalah bulan Dzul Qa’dah, Dzulhijjah,
Muharram (tiga bulan ini berurutan), dan Rajab. Pada bulan-bulan ini,
masyarakat Arab dilarang berperang karena disucikannya keempat bulan
tersebut. Oleh karena itu, ia juga dinamakan Syahrullah Asham شهر الله
الأصم, yang artinya Bulan Allah yang Sunyi karena larangan berperang
itu.
Dari Abu Bakrah radhiallahu‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ
وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ
وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Sesungguhnya zaman berputar sebagai mana ketika Allah
menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya
ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan: Dzul Qo’dah,
Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara
Jumadi Tsani dan Sya’ban.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
2. Dinamakan Syahrullah atau Bulan Allah
Dari Abu Hurairah radhiallahu‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim)
Dalam Syarah Shahih Muslim, Imam An Nawawi menyebutkan bahwa, “Hadits
ini menunjukkan bahwa Muharram adalah bulan yang paling mulia untuk
melaksanakan puasa sunnah.” Sementara Imam As Suyuthi menjelaskan bahwa
berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Nama-nama bulan lainnya sudah ada
di zaman jahiliyah. Sementara dulu, orang jahiliyah menyebut bulan
Muharram ini dengan nama Shafar Awwal. Kemudian ketika Islam datanng,
Allah ganti nama bulan ini dengan Al Muharram, sehingga nama bulan ini
Allah sandarkan kepada dirinya (Syahrullah).
3. Bulan Kemenangan Musa atas Firaun
Dari Ibnu Abbas radhiallahu‘anhuma, beliau menceritakan,
لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا ، يَعْنِى
عَاشُورَاءَ ، فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ ، وَهْوَ يَوْمٌ نَجَّى
اللَّهُ فِيهِ مُوسَى ، وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ ، فَصَامَ مُوسَى
شُكْرًا لِلَّهِ . فَقَالَ « أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ » .
فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah,
beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa di hari Asyura’. Beliau
bertanya, “Hari apa ini?” Mereka menjawab, “Hari yang baik, hari di mana
Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, sehingga Musa-pun
berpuasa pada hari ini sebagai bentuk syukur kepada Allah. Akhirnya Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kami (kaum muslimin) lebih layak menghormati Musa dari pada kalian.” kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa dan memerintahkan para sahabat untuk puasa. (HR. Al Bukhari)
4. Disunnahkan Puasa Asyura
Pada hari Asyura tersebut, tanggal 10 Muharram, disunnahkan untuk melaksanakan puasa.
Dari Humaid bin Abdir Rahman, ia mendengar Muawiyah bin Abi Sufyan
Radhiyallahu ‘Anhu berkata: Wahai penduduk Madinah, di mana ulama
kalian? Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Ini hari Asyura, dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak
mewajibkan shaum kepada kalian di hari itu, sedangkan saya shaum, maka
siapa yang mau shaum hendaklah ia shaum dan siapa yang mau berbuka
hendaklah ia berbuka.” (HR Bukhari 2003)
Adapun keutamaan shaum tersebut sebagaimana diriwayatkan dalam hadits
dari Abu Qatadah, bahwa shaum tersebut bisa menghapus dosa-dosa kita
selama setahun yang telah lalu (HR Muslim 2/819)
Imam An Nawawi ketika menjelaskan hadits di atas beliau berkata:
“Yang dimaksud dengan kaffarat (penebus) dosa adalah dosa-dosa kecil,
akan tetapi jika orang tersebut tidak memiliki dosa-dosa kecil
diharapkan dengan shaum tersebut dosa-dosa besarnya diringankan, dan
jika ia pun tidak memiliki dosa-dosa besar, Allah akan mengangkat
derajat orang tersebut di sisi-Nya.”
5. Disunnahkan Puasa Tasua untuk Berbeda dengan Yahudi
Rasulullah memerintahkan untuk berpuasa tanggal 9 Muharram untuk
membedakan diri dengan orang Yahudi yang hanya melaksanakan puasa
tanggal 10 Muharram.
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: pada saat Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shaum Assyura dan memerintah
para sahabat untuk melaksanakannnya, mereka berkata, “Wahai Rasulullah
hari tersebut (assyura) adalah hari yang diagung-agungkan oleh kaum
Yahudi dan Nashrani”. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Insya Allah jika sampai tahun yang akan datang aku akan shaum
pada hari kesembilannya”. Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam meninggal sebelum sampai tahun berikutnya” (HR Muslim
1134)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shaumlah kalian
pada hari assyura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Shaumlah kalian
sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.” (HR Ath-Thahawy dan Baihaqy
serta Ibnu Huzaimah 2095)
6.Puasa Sunnah tanggal 11 Muharram
Sebagian ulama berpendapat, dianjurkan melaksanakan puasa tanggal 11 Muharram, setelah puasa Asyura’.
صوموا يوم عاشوراء وخالفوا فيه اليهود وصوموا قبله يوما أو بعده يوما
“Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).
Hadis ini dihasankan oleh Syaikh Ahmad Syakir. Hadis ini juga
dikuatkan hadis lain, yang diriwayatkan Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra
dengan lafadz:
صوموا قبله يوماً وبعده يوماً
“Puasalah sehari sebelumnya dan sehari sesudahnya.”
Menurut Syaikh Al Albani dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth, hadits ini
dha’if. Sementara Imam Ahmad mengatakan, “Jika awal bulan Muharram tidak
jelas maka sebaiknya puasa tiga hari: (tanggal 9, 10, dan 11 Muharram),
Ibnu Sirrin menjelaskan demikian. Beliau mempraktekkan hal itu agar
lebih yakin untuk mendapatkan puasa tanggal 9 dan 10.”
7. Meluaskan Belanja pada Hari Asyura
Dari hadits Abi Said Al Khudhri Radhiyallahu ‘Anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,”Siapa yang meluaskan belanja kepada keluarganya pada hari
Asyura, maka Allah akan meluaskan atasnya belanja selama setahun.”
Oleh sebagian ulama hadits, hadits ini dilemahkan, namun sebagian
lainnya mengatakan hadits ini shahih, lalu sebagian lainnya mengatakan
hasan. Menurut Imam An Nawawi hal ini adalah amal yang dasar hukumnya
lemah.
Yang menshahihkan di antaranya adalah Zainuddin Al-Iraqi dan Ibnu
Nashiruddin. As Suyuthi dan Al-Hafidz Ibnu Hajarmengatakan bahwa karena
begitu banyaknya jalur periwayatan hadits ini, maka derajat hadits ini
menjadi hasan bahkan menjadi shahih.
Sehingga Ibnu Taimiyah di dalam kitabnya Al Ikhtiyarat termasuk yang menganjurkan perbuatan ini di hari Asyura.
8. Bersedekah pada Hari Asyura
Rasulullah bersabda, “Siapa yang puasa hari Asyura, dia seperti puasa
setahun. Dan siapa yang bersedekah pada hari itu, dia seperti
bersedekah selama setahun.”
Pada hari itu juga disunnahkan untuk bersedekah, menurut kalangan
mazhab Malik. Sedangkan menurut mazhab lainnya, tidak ada landasan dalil
yang secara khusus menyebutkan hal itu dan kuat derajat haditsnya.
Sebabnya adalah mereka mendhaifkan hadits tersebut di atas.
Sedangkan bersedekah dengan dasar keumuman keutamaan bulan Muharram dan keumuman sunnah shadaqah, maka hukumnya mubah.
Sumber : http://www.fimadani.com
Jumat, 25 Oktober 2013
Wahai Istri, Taat Suami Salah Satu Kunci Surga!
“JIKA seorang istri melakukan shalat lima
waktu, puasa di bulan ramadhan, memelihara kemaluannya dan menaati
suaminya, niscaya dia akan memasuki surga Tuhannya,” demikian hadits
Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
Bahkan dalam hadits lain disebutkan, “Jika aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain, tentu aku akan menyuruh seorang istri untuk sujud kepada suaminya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah). Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal bermaksiat kepada Khalik (Sang Pencipta).” (HR. Ahmad).
Syariat Islam telah mengatur hak suami terhadap istri dengan cara menaatinya (selama ia tidak keluar dari Syariat dan hukum Allah). Istri harus menaati suami dalam segala hal yang tidak berbau maksiat, berusaha memenuhi segala kebutuhannya sehingga membuat suami ridha kepadanya.
Bagai aktivis perempuan di mana ia telah terpenjara oleh kampanye Barat tentang “kesetaraan”, hadits ini pasti merisaukan. Sebab, baginya, ketaatan pada suami hanya akan membuatnya menjadi “sub-ordinasi” kaum pria.
Hanya orang-orang yang rela dan ridho melaksakan perintah Allah Subhanahu Wata’ala, yang di dadanya dipenuhi nikmat Iman dan Islam saja yang mampu mentaati perintah suaminya.
Ia rela menjauhi sesuatu, jika suami melarangnya. Ia berlapang dada jika suami menasihatinya. Bahkan ia rela tidak menerima tamu pria –baik kerabat jauh sekalipun-- ketika suami bepergian atau berada di luar rumah.
Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) bersabda, “Ketahuilah bahwa kalian mempunyai hak atas istri kalian dan istri kalian juga mempunyai hak atas kalian. Adapun hak kalian atas istri kalian adalah tidak mengizinkan orang yang kalian benci untuk memasuki rumah kalian.” (HR. At-Tirmidzi)
Istri Yang Taat
Istri yang taat adalah istri yang mengetahui kewajibannya dalam agama untuk mematuhi suaminya dan menyadari sepenuh hati betapa pentingnya mematuhi suami. Istri harus selalu menaati suaminya pada hal-hal yang berguna dan bermanfaat, hingga menciptakan rasa aman dan kasih sayang dalam keluarga agar perahu kehidupan mereka berlayar dengan baik dan jauh dari ombak yang membuatnya bergocang begitu hebat.
Sebaliknya, Islam telah memberikan hak seorang wanita secara penuh atas suaminya, di mana Islam memerintahkannya untuk menghormati istrinya, memenuhi hak-haknya dan menciptakan kehidupan yang layak baginya sehingga istrinya patuh dan cinta kepadanya.
Kewajiban menataati suami yang telah ditetapkan agama Islam kepada istri tidak lain karena tanggung jawab suami yang begitu besar, sebab suami adalah pemimpin dalam rumah tangganya dan dia bertanggungjawab atas apa yang menjadi tanggungannya. Di samping itu, karena suami sangat ditekankan untuk mempunyai pandangan yang jauh ke depan dan berwawasan luas, sehingga suami dapat mengetahui hal-hal yang tidak diketahui istri berdasarkan pengalaman dan keahliannya di bidang tertentu.
Istri yang bijaksana adalah istri yang mematuhi suaminya, melaksanakan perintahnya, serta mendengar dan menghormati pendapat dan nasihatnya dengan penuh perhatian. Jika dia melihat bahwa di dalam pendapat suaminya terdapat kesalahan maka dia berusaha untuk membuka dialog dengan suaminya, lalu menyebutkan kesalahannya dengan lembut dan rendah hati. Sikap tenang dan lembut bak sihir yang dapat melunakkan hati seseorang.
Ketaatan kepada suami mungkin memberatkan seorang istri. Seberapa banyak istri mempersiapkan dirinya untuk mematuhi suaminya dan bersikap ikhlas dalam menjalankannya maka sebanyak itulah pahala yang akan didapatkannya, karena seperti yang dikatakan oleh para ulama salaf, “Balasan itu berbanding lurus dengan amal yang dilakukan seseorang.” Tidak diragukan bahwa istri bisa memetik banyak pahala selain taat kepada suami seperti shalat, puasa, zakat, haji dan lainnya, namun pahala yang didapatkannya tidak sempurna jika tidak mendapatkan pahala dalam menaati suaminya, menyenangkan hatinya dan tidak melakukan sesuatu yang tidak disukainya.
Kita atau Anda mungkin menemukan benih-benih kesombongan mulai merasuki istri Anda, maka ketika itu hendaklah Anda berlapang dada kemudian menasihatinya dengan sepenuh hati.
Layaknya sebuah perusahaan, pernikahan juga akan mengalami ancaman serius berupa perselisihan dan sengketa antara individu yang ada di dalamnya.
Suami adalah pelindung keluarga berdasarkan perintah Allah kepadanya, maka dialah yang bertanggungjawab dalam hal ini. Sebab, keluarga adalah pemerintahan terkecil, dan suamilah “rajanya”, sehingga dia wajib dipatuhi.
Allah Ta’ala telah berfirman;
لرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاء بِمَا فَضَّلَ اللّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُواْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّهُ وَاللاَّتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلاَ تَبْغُواْ عَلَيْهِنَّ سَبِيلاً إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلِيّاً كَبِيراً
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya.” (QS. An-Nisaa` [4] : 34)
Batas-batas ketaatan
Kewajiban istri untuk menaati suaminya bukan bukan ketaatan tanpa batasan, melainkan ketaatan seorang istri yang shalih untuk suami yang baik dan shalih, suami yang dipercayai kepribadiannya dan keikhlasannya serta diyakini kebaikan dalam tindakannya.
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Tidak ada ketaatan dalam hal berbuat
maksiat akan tetapi ketaatan adalah pada hal-hal yang baik.” (HR. Al-Bukhari, Muslim dan Abu Daud).
Ketaatan istri ini harus dibarengi oleh sikap suami yang suka berkonsultasi dan meminta masukan dari istrinya sehingga memperkuat ikatan batin dalam keluarga.
Konsultasi antara suami dan istri pada semua hal yang berhubungan dengan urusan keluarga merupakan sebuah keharusan, bahkan hal-hal yang harus dilakukan suami untuk banyak orang. Tidak ada penasehat yang handal melebihi istri yang tulus dan mempunyai banyak ide cemerlang untuk suaminya. Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam suka berkonsultasi dengan istri-istrinya dan mengambil pendapat mereka dalam beberapa hal penting.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah berskonsultasi kepada istrinya, Ummu Salamah pada kondisi yang sangat penting di kala para shahabat enggan menyembelih unta dan mencukur rambutnya. Ketika itu Ummu Salamah meminta Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk melakukannya terlebih dahulu dan tidak berbicara kepada siapapun. Demi melihat hal itu, para shahabat pun melakukannya. Sungguh pendapat Ummu Salamah sangat brilliant!
Akhirnya, marilah kita berislam secara benar. Benar dalam pengertian sesuai yang diajarkan oleh Allah dan Rasulnya. Jika tidak, kita akan terus menyesuaikan agama ini dengan ajaran-ajaran yang tidak dibenarkan.
Saat ini banyak orang sedang gandrung dengan slogan kesetaraan gender dan feminism. Isme-isme atau paham seperti ini hanyalah solusi masyarakat Barat untuk keluar dari sebuah krisis ketidakadilan yang sedang menimpa mereka, bukan untuk wanita-wanita Muslim. Sudah banyak terbukti, paham-paham seperti ini, telah menjauhkan wanita Muslim pada tauhid.
Islam dan Allah Subhanahu Wa ta’ala telah mengatur sedemikian rupa tentang hak-hak suami-istri, sesuai porsinya. Sekiranya masih ada yang curiga seolah-olah semua ketetapan Allah Subhanahu Wa ta'ala itu masih kurang proposional, sama halnya kita menganggap otak kita-lah yang lebih cerdas dari ketetapan Allah Subhanahu Wa ta’ala. Walhasil, marilah mengikuti al-Qur`an dan hadits saja dalam menjalankan bahtera pernikahan ini, agar kita bisa benar-benar merasakan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Aamiin.
Sumber : http://www.islamedia.web.id
Bahkan dalam hadits lain disebutkan, “Jika aku boleh menyuruh seseorang untuk sujud kepada orang lain, tentu aku akan menyuruh seorang istri untuk sujud kepada suaminya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah). Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam hal bermaksiat kepada Khalik (Sang Pencipta).” (HR. Ahmad).
Syariat Islam telah mengatur hak suami terhadap istri dengan cara menaatinya (selama ia tidak keluar dari Syariat dan hukum Allah). Istri harus menaati suami dalam segala hal yang tidak berbau maksiat, berusaha memenuhi segala kebutuhannya sehingga membuat suami ridha kepadanya.
Bagai aktivis perempuan di mana ia telah terpenjara oleh kampanye Barat tentang “kesetaraan”, hadits ini pasti merisaukan. Sebab, baginya, ketaatan pada suami hanya akan membuatnya menjadi “sub-ordinasi” kaum pria.
Hanya orang-orang yang rela dan ridho melaksakan perintah Allah Subhanahu Wata’ala, yang di dadanya dipenuhi nikmat Iman dan Islam saja yang mampu mentaati perintah suaminya.
Ia rela menjauhi sesuatu, jika suami melarangnya. Ia berlapang dada jika suami menasihatinya. Bahkan ia rela tidak menerima tamu pria –baik kerabat jauh sekalipun-- ketika suami bepergian atau berada di luar rumah.
Rasulullah Shalallaahu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) bersabda, “Ketahuilah bahwa kalian mempunyai hak atas istri kalian dan istri kalian juga mempunyai hak atas kalian. Adapun hak kalian atas istri kalian adalah tidak mengizinkan orang yang kalian benci untuk memasuki rumah kalian.” (HR. At-Tirmidzi)
Istri Yang Taat
Istri yang taat adalah istri yang mengetahui kewajibannya dalam agama untuk mematuhi suaminya dan menyadari sepenuh hati betapa pentingnya mematuhi suami. Istri harus selalu menaati suaminya pada hal-hal yang berguna dan bermanfaat, hingga menciptakan rasa aman dan kasih sayang dalam keluarga agar perahu kehidupan mereka berlayar dengan baik dan jauh dari ombak yang membuatnya bergocang begitu hebat.
Sebaliknya, Islam telah memberikan hak seorang wanita secara penuh atas suaminya, di mana Islam memerintahkannya untuk menghormati istrinya, memenuhi hak-haknya dan menciptakan kehidupan yang layak baginya sehingga istrinya patuh dan cinta kepadanya.
Kewajiban menataati suami yang telah ditetapkan agama Islam kepada istri tidak lain karena tanggung jawab suami yang begitu besar, sebab suami adalah pemimpin dalam rumah tangganya dan dia bertanggungjawab atas apa yang menjadi tanggungannya. Di samping itu, karena suami sangat ditekankan untuk mempunyai pandangan yang jauh ke depan dan berwawasan luas, sehingga suami dapat mengetahui hal-hal yang tidak diketahui istri berdasarkan pengalaman dan keahliannya di bidang tertentu.
Istri yang bijaksana adalah istri yang mematuhi suaminya, melaksanakan perintahnya, serta mendengar dan menghormati pendapat dan nasihatnya dengan penuh perhatian. Jika dia melihat bahwa di dalam pendapat suaminya terdapat kesalahan maka dia berusaha untuk membuka dialog dengan suaminya, lalu menyebutkan kesalahannya dengan lembut dan rendah hati. Sikap tenang dan lembut bak sihir yang dapat melunakkan hati seseorang.
Ketaatan kepada suami mungkin memberatkan seorang istri. Seberapa banyak istri mempersiapkan dirinya untuk mematuhi suaminya dan bersikap ikhlas dalam menjalankannya maka sebanyak itulah pahala yang akan didapatkannya, karena seperti yang dikatakan oleh para ulama salaf, “Balasan itu berbanding lurus dengan amal yang dilakukan seseorang.” Tidak diragukan bahwa istri bisa memetik banyak pahala selain taat kepada suami seperti shalat, puasa, zakat, haji dan lainnya, namun pahala yang didapatkannya tidak sempurna jika tidak mendapatkan pahala dalam menaati suaminya, menyenangkan hatinya dan tidak melakukan sesuatu yang tidak disukainya.
Kita atau Anda mungkin menemukan benih-benih kesombongan mulai merasuki istri Anda, maka ketika itu hendaklah Anda berlapang dada kemudian menasihatinya dengan sepenuh hati.
Layaknya sebuah perusahaan, pernikahan juga akan mengalami ancaman serius berupa perselisihan dan sengketa antara individu yang ada di dalamnya.
Suami adalah pelindung keluarga berdasarkan perintah Allah kepadanya, maka dialah yang bertanggungjawab dalam hal ini. Sebab, keluarga adalah pemerintahan terkecil, dan suamilah “rajanya”, sehingga dia wajib dipatuhi.
Allah Ta’ala telah berfirman;
لرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاء بِمَا فَضَّلَ اللّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُواْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّهُ وَاللاَّتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلاَ تَبْغُواْ عَلَيْهِنَّ سَبِيلاً إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلِيّاً كَبِيراً
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya.” (QS. An-Nisaa` [4] : 34)
Batas-batas ketaatan
Kewajiban istri untuk menaati suaminya bukan bukan ketaatan tanpa batasan, melainkan ketaatan seorang istri yang shalih untuk suami yang baik dan shalih, suami yang dipercayai kepribadiannya dan keikhlasannya serta diyakini kebaikan dalam tindakannya.
Dalam sebuah hadits disebutkan, “Tidak ada ketaatan dalam hal berbuat
maksiat akan tetapi ketaatan adalah pada hal-hal yang baik.” (HR. Al-Bukhari, Muslim dan Abu Daud).
Ketaatan istri ini harus dibarengi oleh sikap suami yang suka berkonsultasi dan meminta masukan dari istrinya sehingga memperkuat ikatan batin dalam keluarga.
Konsultasi antara suami dan istri pada semua hal yang berhubungan dengan urusan keluarga merupakan sebuah keharusan, bahkan hal-hal yang harus dilakukan suami untuk banyak orang. Tidak ada penasehat yang handal melebihi istri yang tulus dan mempunyai banyak ide cemerlang untuk suaminya. Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam suka berkonsultasi dengan istri-istrinya dan mengambil pendapat mereka dalam beberapa hal penting.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pernah berskonsultasi kepada istrinya, Ummu Salamah pada kondisi yang sangat penting di kala para shahabat enggan menyembelih unta dan mencukur rambutnya. Ketika itu Ummu Salamah meminta Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk melakukannya terlebih dahulu dan tidak berbicara kepada siapapun. Demi melihat hal itu, para shahabat pun melakukannya. Sungguh pendapat Ummu Salamah sangat brilliant!
Akhirnya, marilah kita berislam secara benar. Benar dalam pengertian sesuai yang diajarkan oleh Allah dan Rasulnya. Jika tidak, kita akan terus menyesuaikan agama ini dengan ajaran-ajaran yang tidak dibenarkan.
Saat ini banyak orang sedang gandrung dengan slogan kesetaraan gender dan feminism. Isme-isme atau paham seperti ini hanyalah solusi masyarakat Barat untuk keluar dari sebuah krisis ketidakadilan yang sedang menimpa mereka, bukan untuk wanita-wanita Muslim. Sudah banyak terbukti, paham-paham seperti ini, telah menjauhkan wanita Muslim pada tauhid.
Islam dan Allah Subhanahu Wa ta’ala telah mengatur sedemikian rupa tentang hak-hak suami-istri, sesuai porsinya. Sekiranya masih ada yang curiga seolah-olah semua ketetapan Allah Subhanahu Wa ta'ala itu masih kurang proposional, sama halnya kita menganggap otak kita-lah yang lebih cerdas dari ketetapan Allah Subhanahu Wa ta’ala. Walhasil, marilah mengikuti al-Qur`an dan hadits saja dalam menjalankan bahtera pernikahan ini, agar kita bisa benar-benar merasakan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Aamiin.
Sumber : http://www.islamedia.web.id
Kamis, 24 Oktober 2013
Wanita shalihah itu......
01. Ia ada di sepertiga malam terakhir. Kala banyak manusia lelap tertidur, di dini hari yang dingin ia menangis, mohon ampun atas segala dosanya. Berdoa, dan mengadu pada Sang Maha Bijaksana.
02. Ia berada dalam rumah, di saat banyak teman-teman atau tetangganya berkumpul ngobrol sia-sia bahkan bergosip dan membicarakan kejelekan orang lain.
03. Ia tak berhias selain untuk suaminya. Meski mungkin teman-temannya, tetangga-tetangganya, bahkan saudara-saudaranya selalu memoles wajahnya dengan bedak tebal, lipstik, perona pipi, bulu mata atau eye shadow agar tampak cantik. Ia tetap kuat tak tergoda, tetap polos wajahnya di kala banyak wanita memilih bermetamorfosis saat keluar rumah.
04. Ia lebih memilih berada di masjid dan majelis-majelis ilmu daripada jalan-jalan dan cuci mata di mall-mall.
05. Ia sangat terjaga lisannya. Tak mungkin mencaci maki orang lain. Bukan levelnya untuk mengeluarkan kata-kata buruk apalagi membicarakan aib orang lain. Ia sangat menjaga agar orang lain aman dari ucapannya.
06. Ia juga amat menghormati ibunya. Tak setitikpun memiliki kata dan sikap yang bisa melukai wanita yang telah melahirkannya. Tak pernah sekalipun ia berani membuat wanita mulia itu meneteskan air mata kesedihan. Begitu teramat berharga seorang ibu baginya.
07. Wanita shalihah, pasti takut pada Allah. Ia sangat peduli dengan dosa-dosa yang dimiliki. Ia sangat care untuk tak pernah lagi melakukan tindakan-tindakan yang melanggar syariat. Ia selalu menjadikan segala dosa dan kemaksiatan di masa lalu sebagai cermin agar tak pernah terulang lagi.
Kapan ya aku bisa seperti itu....???? Ya Allah...bimbinglah aku agar aku bisa menjadi wanita yang shalihah......
02. Ia berada dalam rumah, di saat banyak teman-teman atau tetangganya berkumpul ngobrol sia-sia bahkan bergosip dan membicarakan kejelekan orang lain.
03. Ia tak berhias selain untuk suaminya. Meski mungkin teman-temannya, tetangga-tetangganya, bahkan saudara-saudaranya selalu memoles wajahnya dengan bedak tebal, lipstik, perona pipi, bulu mata atau eye shadow agar tampak cantik. Ia tetap kuat tak tergoda, tetap polos wajahnya di kala banyak wanita memilih bermetamorfosis saat keluar rumah.
04. Ia lebih memilih berada di masjid dan majelis-majelis ilmu daripada jalan-jalan dan cuci mata di mall-mall.
05. Ia sangat terjaga lisannya. Tak mungkin mencaci maki orang lain. Bukan levelnya untuk mengeluarkan kata-kata buruk apalagi membicarakan aib orang lain. Ia sangat menjaga agar orang lain aman dari ucapannya.
06. Ia juga amat menghormati ibunya. Tak setitikpun memiliki kata dan sikap yang bisa melukai wanita yang telah melahirkannya. Tak pernah sekalipun ia berani membuat wanita mulia itu meneteskan air mata kesedihan. Begitu teramat berharga seorang ibu baginya.
07. Wanita shalihah, pasti takut pada Allah. Ia sangat peduli dengan dosa-dosa yang dimiliki. Ia sangat care untuk tak pernah lagi melakukan tindakan-tindakan yang melanggar syariat. Ia selalu menjadikan segala dosa dan kemaksiatan di masa lalu sebagai cermin agar tak pernah terulang lagi.
Kapan ya aku bisa seperti itu....???? Ya Allah...bimbinglah aku agar aku bisa menjadi wanita yang shalihah......
Senin, 21 Oktober 2013
:: Maidany - Jangan Jatuh Cinta, Tapi Bangun Cinta ::
kawan...
suatu ketika
mungkin
kita pernah jatuh hati...
memendam rasa..
atau
suka pada seseorang yang kita kagumi
namun...
banyak sekali yang salah mengekspresikan cinta
hingga ia terpadaya dengan cintanya
sahabatku...
marilah kita alihkan energi cinta kita
bukan untuk melihat...
bukan hanya untuk memikirkan
bahwa dirinya lah yang terbaik bagi kita
namun untuk mempersiapkan..
sehingga jika suatu saat kelak
Allah telah berikan pada kita
satu yang tepat untuk diri kita
kita akan komitment dengan dirinya
sahabatku...
para pencinta sejati...
bukanlah ia yang mengubar-ngubar pesona cintanya
namun
para pencinta sejati...
adalah ia yang siap untuk komitmen
memberikan cintanya hanya untuk yang halal bagi dirinya
saudaraku..
.mari kita bangun cinta
hingga cinta kekal sampai surga
Jangan Jatuh Cinta, Tapi Bangun Cinta - Lirik Maidany
Di sini pernah ada rasa simpati
Di sini pernah ada rasa mengagumi
Rasa ingin memilikimu
Memasukkanmu ke dalam hati ini
Menjadi penghuni...
Mencoba berlindung di balik fitrahnya hati
Untuk mencari pembenaran diri...
Namun Ternyata semua hanya permainan nafsu
Untuk memburu cinta yang semu
Aku Tertipu...
Tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan
Bukan cinta yang pernah ku tanam 2 x
Pada seseorang...
Aku ingin rasa cinta ini
Masih menjadi cinta perawan
Cinta yang hanya aku berikan
Saat ijab qabul telah tertunaikan 2 x
Tuhanku berikanku cinta yang Kau titipkan
Bukan cinta yang ku tanam 5 x
Minggu, 20 Oktober 2013
Curahan Hati Saat Menghalau Sepi
Waktu demi waktu telah berlalu dengan cepatnya, berbagai hal pun banyak terjadi seakan menghiasi hari-hari yang ku lalui, silih berganti dan tiada henti. Umur pun semakin tua tak terasa, tanpa sadar berapa banyak dosa yang telah ku perbuat dan berapa kebaikan yang kelak dapat ku harap.
Terasa hambar hari-hari yang ku lalui ketika hati dalam keadaan futur yang berkepanjangan, berharap hidayah menghampiri hingga dapat ku rasakan manisnya iman, indahnya taqwa dan gregetnya ibadah yang didasari keikhlasan dan kesabaran dalam menjalaninya demi mengharap ridho Allah semata. Hati terasa ingin berontak dan menangis tersedu mencurahkan segala onak yang terpendam, berduaan dengan Rabb semesta alam di sepertiga malamNya. Terasa indah jika kebiasaan itu dapat terukir dalam setiap hariku, namun sangat sulit sekali untuk melakukan itu. Entah apa yang menghalanginya sehingga sulit sekali mempertahankan hidayah yang telah ku dapat, setiap harinya seperti hanya sekedar menunaikan dan menghapus kewajiban yang dipikul pada masing-masing insan. Padahal ku tau dalam melakukan sesuatu harus didasari rasa ikhlas lillahi ta'ala. Aku tak ingin waktu ku berlalu tanpa hal yang bermanfaat. Di saat melihat sosok wanita yang anggun dengan jilbabnya yang terulur, pandangannya yang meneduhkan dengan pancaran iman di matanya, dan suara lembut yang penuh kehati-hatian menjaga lisannya, seluruh aktifitasnya terjaga, iri melihat pemandangan yang demikian, ingin hati ku sepertinya dengan sebutan wanita sholihah namun apa yang ada pada dirinya sama sekali belum ku miliki. Dulu ketika awal mengenal islam terasa banget manisnya iman dan indahnya ibadah dengan semangat yang menggebu-gebu, serasa ada kekuatan dahsyat yang mendorongnya, tapi mengapa sekarang terasa biasa saja, faktor apa sebenarnya yang mempengaruhinya? Kenapa tidak semanis dan seindah waktu awal dulu? rasa ingin kembali diawal waktu ku mengenal yang namanya dakwah dulu. Waktu dulu ibadahku terasa lekat banget dihati, namun kenapa sekarang sama sekali tidak ada gregetnya? Ya Allah berilah aku hidayah agar aku bisa dekat denganMu. Khusyuk dalam sholatpun adalah hal yang langka bagiku, aku ingin sekali ketika sholat merasa tenang dan khusyuk, ketika melaksanakan ibadah yang lain juga diiringi dengan keikhlasan, tetapi sulit sekali.
Menjadi wanita sholihah yang Qur'ani adalah impian yang tak pernah terhapus dari benakku namun untuk mencapai impian itu sangat sulit, kalau ditinjau dari berbagai aspek yang ada pada diriku masih sangat belum mencerminkan sebagai sosok wanita yang sholihah. Ya Allah apa yang harus ku lakukan agar aku bisa beribadah dengan khusyuk dan ikhlas? Agar aku bisa sangat dekat denganMu? Ya Allah bimbinglah aku menuju jalanMu. Aku butuh penyemangat yang bisa mendorong gairah imanku agar lebih baik lagi dalam beribadah, sehingga impianku untuk menjadi wanita sholihah yang Qur'ani dapat tercapai dan bisa istiqomah hingga akhir hayat, mati dalam keadaan khusnul khotimah. Amin....
Semoga setelah tercurahnya coretan ini akan menjadikan penyemangat untuk kualitas ibadahku jadi lebih baik lagi.
Jumat, 18 Oktober 2013
:: Lantunan Do'a Terindah ::
Ya
Allah, bantulah aku untuk mengingatMu, mensyukuriMu, dan beribadah padMu dengan
sebaik-baiknya. Ya Allah, bagiMu segala pujian, Engkau cahaya Langit dan Bumi,
serta segala apa yang ada di dalamnya. BagiMu segala pujian, Engkau pengurus
Langit dan Bumi, serta segala apa yang ada di dalamnya. BagiMu segala pujian,
Engkau Maha Benar, janjiMu benar, pertemuan denganMu benar, surgaMu benar,
nerakaMu benar, para nabi dan utusanMu benar, hari kiamat benar, dan Muhammad Shalallahu
'alaihi wasallam benar.
Ya
Allah, kepadaMu aku berserah diri dan terhadapMu aku beriman, hanya kepadaMu
aku bertawakal dan hanya kepadaMu aku kembali, karena Engkaulah aku bertengkar
dan kepadaMu aku berhukum. Maka, ampunilah (kesalahan-kesalahan) yang terlanjur
aku lakukan, yang belum aku lakukan, yang aku rahasiakan dan yang aku
nampakkan. Engkau Tuhanku, tiada Tuhan serta sesembahan yang benar untuk
disembah melainkan Engkau semata, tiada sekutu bagiMu. MilikMu semua kerajaan,
bagiMu segala pujian, dan hanya kepunyaanMu segala sanjungan yang baik.
“Ya Allah, berilah rahmat kepada Muhammad dan
keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Ibrahim dan
keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung. Berilah berkah
kepada Muhammad dan keluarganya (termasuk anak dan istri atau umatnya),
sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan keluarganya.
Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”
Puji syukur Kehadirat-Mu ya Allah atas segala
nikmat yang engkau berikan kepadaku, kepada kedua orang tuaku, kepada
saudara-saudaraku dan kepada semua hamba-Mu
Ya Allah, ampunilah semua dosa-dosaku, dosa
kedua orang tuaku, dosa saudara-saudaraku dan dosa semua hamba-Mu.
Ya Allah mudahkanlah segala urusan kedua
orang tuaku, lindungi mereka dari marabahaya, selamatkanlah mereka dunia dan
akhirat, berikanlah mereka hidayah, jadikanlah mereka orang yang selalu
menegakkan sholat, sejahterakanlah hidup mereka dan berilah mereka kebahagiaan
dunia dan akhirat.
Ya Allah jadikanlah aku wanita yang sholihah,
berakhlaq Qur’ani, senantiasa istiqomah dijalan-Mu, taat kepada-Mu dan
senantiasa bersyukur atas nikmat-Mu dan bersabar atas ujian-Mu
Ya Allah, jauhkanlah kami dari siksa kubur da
sisksa api neraka dan selamatkanlah kami didunia dan akhirat
"Ya Allah,
cukupilah aku dengan rizki-Mu yang halal (supaya aku terhindar) dari yang
haram, perkayalah aku dengan karunia-Mu (supaya aku tidak meminta) kepada
selain-Mu."
Ya Allah,
jauhkanlah aku sari harta yang haram dan harta yang riba.
Ya Allah
jauhkanlah aku dari kemiskinan dan kekufuran, lapangkanlah rizkiku dan
jadikanlah aku orang yang dermawan.
“Ya Allah, aku berlindung kepada Engkau dari
kejelekan amalan yang telah aku kerjakan dan yang belum aku kerjakan.”
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon petunjuk,
ketaqwaan, diri yang terjaga dan kecukupan kepada-Mu.”
Ya Allah! Tidak ada kemudahan kecuali apa
yang Engkau jadikan mudah. Sedang yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila
Engkau menghendakinya.”
“Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku
orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Rabb kami, perkenankanlah doaku.
Ya Rabb kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan seluruh orang mukmin pada
hari terjadinya hisab (hari kiamat).”
‘Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati
kami condong kepada kesesatan setelah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan
karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, karena sesungguhnya Engkau-lah
Maha Pemberi (karunia).”
Berikanlah hidayah taufik padaku untuk
merasakan manisnya iman, untuk bertawakkal, bersikap ihsan, ikhlas dan
istiqomah melakukan segala amalan yang Engkau cintai Ya Allah,
Ya ALLAH, kami takut kepada-Mu Selamatkan
kami dari semua yang tidak takut kepada-Mu
Jaga kami dengan Mata-Mu yang tiada tidur. Lindungi kami dengan
perlindungan-Mu yang tak tertembus Kasihi kami dengan kudrat kuasa-Mu atas kami.
Jangan binasakan kami, karena Engkaulah harapan kami, Musuh-musuh kami dan
semua yang ingin mencelakai kami Tak akan sampai kepada kami, langsung atau
dengan perantara. Tiada kemampuan pada mereka untuk menyampaikan bencana pada
kami “ALLAH sebaik baik pemelihara dan Ia paling kasih dari segala kasih”. Ya
ALLAH, berikan taqwa kepada jiwa-jiwa kami dan sucikan hati kami. Engkaulah
sebaik-baik yang mensucikannya. Engkau pencipta dan pelindungnya
Ya ALLAH, perbaiki hubungan antar kami. Rukunkan antar hati kami Tunjuki kami jalan keselamatan Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang. Jadikan kumpulan kami jama’ah orang muda yang menghormati orang tua Dan jama’ah orang tua yang menyayangi orang muda Jangan Engkau tanamkan di hati kami kesombongan dan kekasaran terhadap sesama hamba beriman. Bersihkan hati kami dari benih-benih perpecahan, pengkhianatan dan kedengkian
Ya ALLAH, perbaiki hubungan antar kami. Rukunkan antar hati kami Tunjuki kami jalan keselamatan Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang. Jadikan kumpulan kami jama’ah orang muda yang menghormati orang tua Dan jama’ah orang tua yang menyayangi orang muda Jangan Engkau tanamkan di hati kami kesombongan dan kekasaran terhadap sesama hamba beriman. Bersihkan hati kami dari benih-benih perpecahan, pengkhianatan dan kedengkian
Kami memohon kepada-Mu agar Engkau menjadikan
Al Qur’an yang agung sebagai musim bunga hati kami, Cahaya hati kami, Pelipur
sedih dan duka kami Pencerah mata kami.
"Ya Allah,
tolonglah aku dalam menjalankan agama yang merupakan pelindung segala urusanku.
Elokkanlah urusan duniaku yang merupakan tempat aku mencari kehidupan.
Elokkanlah urusan akhiratku yang merupakan tempat aku kembali. Jadikanlah
kehidupanku ini sebagai tambahan segala kebaikan bagiku dan jadikanlah
kematianku sebagai ketenangan bagiku dari segala kejahatan."
"Ya Allah,
Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Ya Rabb Pencipta langit dan
bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan
yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan
diriku, kejahatan setan dan bala tentaranya, atau aku melakukan kejahatan
terhadap diriku atau yang aku tujukan kepada seorang muslim lain."
"Ya Allah,
ampunilah dosaku, curahkanlah rahmat-Mu kepadaku dan temukanlah aku dengan
teman yang tinggi derajatnya."
Ya
Tuhan kami terimalah amalan kami sesungguhnya Engkau maha mendengar dan
Mengetahui, dan termalah taubat kami, sesungguhnya Engkau penerima taubat lagi
Maha Penyayang.
Ya Tuhanku lapangkanlah dadaku, dan lancarkanlah lidahku serta mudahkanlah urusanku
Ya
Tuhanku ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmatMu, dan
Engkau Maha Penyayang diantara yang menyayangi
Ya Tuhan kami berilah aku ilham untuk selalu mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kepada kedua ibu bapakku dan mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridloi, dan masukkanlah aku dengan rahmatMu kedalam golongan hamba-hambaMu yang Sholeh.
Ya Tuhanku selamatkanlah
aku beserta keluargaku dari perbuatan yang tidak Engkau ridhoi.
Ya Tuhanku tolonglah aku
dari kaum yang berbuat kerusakan.
Ya
Tuhanku berikanlah aku kebaikan di dunia dan akhirat, dan jauhkanlah aku dari
api neraka.
Ya
Tuhanku janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan
berilah kami rahmat, sesungguhnya Engkau adalah dzat yang banyak pemberiannya.
‘Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksa kubur. Aku berlindung kepadaMu dari fintah AlMasih Dajjal. Aku berlindung kepadaMu dari fitnah kehidupan dan sesudah mati. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari perbuatan dosa dan utang.’
Wahai
Allah, hanya kepadaMulah aku menghadap, denganMu aku berpegang, padaMu aku
bertawakal dan kepadaMu aku berserah diri. Engkau kepercayaanku, Engkau
harapanku, Engkau tempat bernaung dan perlindunganku. Mulialah yang berlindung
kepadaMu, agunglah sanjunganMu dan tidak ada sesembahan yang berhak disembah
dengan benar melainkan Engkau. BagiMu segala pujian kepunyaanMu segala karunia
dan milikMu semua sanjungan yang indah.
Ya
Allah yang maha pengasih dan maha penyayang, kabulkanlah do’a-do’aku, Amin…..
Rabu, 18 September 2013
Sebuah Renungan Hati Untuk Ukhti Muslimah
Teruntuk Ukhti muslimah putri islami bagi dien ini. “semoga Allah swt senantiasa menjaga kesucian harga dirimu di tengah dahsyatnya fitnah dan ujian.”.
Ukhti muslimah, Ukhti islami di negeri pertiwi…
Malam ini ada gelisah yang menyusup kedalam jiwaku.Aku terbangun dengan ikatan -ikatan kecemasan.Mataku berembun sebagaimana kaca jendela kamarku yang setiap malam berbasah embun musim dingin yang begitu dahsyat.Tak ada suara selain teriakan – teriakan bathin yang menggema di liang telingaku ketika teringat keadaanmu di negeri pertiwi yang dirudung fitnah begitu besar.
Ukhti islami dinegeri pertiwi …
Kuambil pena setelah kulantunkan untaian do’a. Semoga lantunan pena kegelisahan ini membuat jiwa-jiwamu tersadar akan apa yang sebenarnya kami rasakan. Hingga pena ini tergerak untuk menasihatkan.
Ukhti muslimah…
Jika tarian pena kegelisahan ini terlalu latah dan kering , semoga tetesan bening yang membersamai tulisan ini bisa menyejukkan suasana hatimu laksana gerimis ketika hadirnya musim panas.
Ukhti islami yang sedang membaca renungan hati ini , adakah waktu beberapa menit saja di tengah kesibukanmu bersama tugas sekolah/kuliah/kerja..? Dan adakah beberapa saat saja untuk meluangkan isi hati dan perasaan demi membaca tarian pena di lembar putih ini..? Dan adakah sebentuk kesabaran yang setiap sisinya dihiasi perhatian untuk menyelesaikan membaca renungan hati ini hingga akhir..? Aku mohon engkau tak merasa keberatan ataupun waktumu tercuri untuk sekedar mendengarkan renungan hati dari seseorang yang barang kali tak pernah engkau mengenalnya.
Ukhti islami…
Izinkan tarian pena ini menggores lembut lembaran-lembaran putih ini sebagai lukisan hati aku yang sedang cinta dan cemburu karena Allah swt. Biarkan diri ini berterus terang menuliskan untaian kalimat yang sebelumnya telah aku tulis di lembar hati aku sebelum ku tuangkan di lembar putih ini. aku pun tak mengerti apakah dirimu merasa senang atau malah benci dengan kehadiran renungan hati ini yang tak pernah kau harapkan sebelumnya. aku serahkan semua kepada pemilik hati setiap jiwa yaitu Allah swt…
Ukhti islami …
Sengaja kutulis renungan hati ini untukmu ,karena aku berharap lewat renungan hati ini bisa menjadi wasilah yang membuat harga dirimu mewangi bak melati yang mekar berseri..
Ukhti muslimah…
Aku tulis renungan hati ini disaat hati aku kalut dan resah melihat keadaanmu. Hingga terkadang hanya elusan dada sebagai rasa iba yang terpendam didalam jiwa.
Bagaimana tidak iba jika setiap hari aku lihat saudari-saudarimu ditelanjangi auratnya..? Ditelanjangi sehelai demi sehelai pakaian harga dirinya di depan jutaan orang sebagai tontonan para penggembira yang mengabdikan diri kepada hawa nafsu setan.
Bagaimana tidak resah jika tiap waktu slalu kudengar saudari-saudarimu di nodai kehormatannya , bahkan menyerahkan seluruh tubuhnya demi diobral di majalah-majalah murahan yang menjerumuskan ke jurang perzinaan, Jurang yang menjijikkan yang tak pantas dilakukan kecuali para binatang yang tak berakal.
Hmmz…. bagaimana diri ini tak bersedih menangis bahwa sebenarnya pasukan setan itu menggiring mereka ke lembah-lembah jahanam di balik ketertawaan dan kemasyhuran yang sebenarnya adalah tipuan.
Ukhti islami di negeri pertiwi…
Tidak tahukah dirimu bahwa ada bening yang menetes hangat membasahi dua pipi ini saat melihat keadaanmu..? Akan tetapi seolah dirimu tak pernah mengerti arti sebuah air mata dari seseorang yang mengharapkan kejayaan harga dirimu dalam menopang panji islami bagi dien ini, Hingga akhirnya dirimu enggan mendengarkan nasehat yang dengannya mungkin Allah swt menjadikan wasilah kebaikan bagi dirimu di dunia dan akhirat kelak.
Kutulis suratan hati ini sebagai nasehat uintukmu karena Allah swt semata. Kugores saat mulut ini tak sanggup lagi bicara karena saudari-saudarimu yang tertipu itu semakin membabi buta mengumbar aurat didepan pria, Mereka bangga menjadi mangsa serigala-serigala pengumbar cinta dusta, Seakan mereka tak pernah bersedih dan justru bangga menumpuk dosa setiap harinya. Berzina dengan setiap pria yang diinginkannya demi memuaskan nafsu bejatnya.Berlenggak lenggok bagaikan cacing yang kepanasan di club-club malam, Menghabiskan hari-hari siang dan malam dengan lantunan musik yang melalaikan, Meninggalkan istananya menuju panggung–panggung hiburan. Wajahnya menghitam dibalik polesan bedak tebal yang tak pernah terbasuh sucinya air wudhu yang mencerahkan, Keningnya telah jauh dari sujud sebagaimana bejat akhlaqnya yang tak karuhan.Berdandan dan berdandan demi laris dalam perzinaan.
Oh… betapa jauhnya mereka dari belaian suami tercinta, karena kekasih mereka adalah serigala yang tajam taring dan kukunya. Tak pernah merasakan nikmatnya bercanda dengan anak tercinta karena rahim mereka telah mereka haramkan dari mengandung anak sebagai anugerah dari Arrahman, Rahim mereka kotor dengan air mani haram dan menjijikan . Naudzu b illahi mindzalik
Wahai Ukhti islami…
Tidak sampaikah kabar yang benar dari langit akan kebanyakan penghuni neraka adalah wanita..? Belum datangkah kepadamu akan nasehat dari kitab dan sunnah tentang orang-orang dari kalangan wanita yang di haramkan Allah swt mencium bau jannah..? Padahal bau jannah itu tercium dari jarak 500 tahun perjalanan. Itulah para wanita penggembira di dunia tanpa mengindahkan perintah-Nya.
Ukhti islami…
Sampai disini aku tak megerti apakah kata–kata ini menembus ke relung hatimu, Hingga membuat dirimu sudi merenung sejenak untuk memperbaiki diri menjadi sesosok muslimah sejati..? Muslimah sejati yang hidupnya bahagia dengan suami setia tercinta hingga di surga. Muslimah sejati yang jiwanya kaya dengan kasih sayang tulus kepada anak tercinta. Dan muslimah sejati yang hidupnya mulia karena menutup auratnya.
Kuharap masih tersisa secuil kesempatan untuk telusuri goresan-goresan pena di lembar putih ini.
Ukhti islami di negeri pertiwi…
Kutulis suratan hati ini saat nuraniku menjerit dan berteriak kesakitan melihat harga dirimu diinjak–injak oleh anjing–anjing durjana yang setiap saat mengintaimu, Mereka menyembunyikan kebuasan nafsunya di balik kata-kata cinta manis dan menawan, Emansipasi dan persamaan gender yang sebenarnya rayuan gombal, Mereka menyembunyikan semua itu padahal hati mereka penuh dengan makar dan tipuan bejat mereka.
Ukhti islami di negeri pertiwi…
Kedua mata ini sudah sepat membuka dan menatap hari-hari yang ditaburi kemaksiatan dan telinga ini pun juga bosan mendengar musik–musik setan yang dihalalkan pengikut kebatilan, Setiap ruang dan waktu musik-musik itu bergema di telinga dengan syair-syair cinta dusta, Di puja-puja dan dihafal para remaja melebihi cintanya terhadap ayat-ayat al-quran yang mulia, Bahkan ratusan ribu keluar demi menyaksikan konser musik, dengan berdesak-desakan dan berjingkrak ria. Bahkan diantara mereka ada yang meningggal di tempat maksiat bersama iringan suara gitar dan band yang melalaikan.
Ukhti islami…
Sampai kapan air mata ini kan mengering dan sampai kapan kepedihan ini kan berakhir, Aku tak mengerti jawabannya. Yang aku bisa hanyalah memberikan nasehat bagi jiwa-jiwa yang menerimanya, Ukhti islami yang masih tenggelam dalam keterlenaaan, Ku harap engkau segera mengakhiri hari-hari kelabumu dimana bunga-bunga harga dirimu berguguran di tangan kumbang-kumbang tak beradab.
Ukhti islami…
Biarkan diriku dengan seonggok kesedihan ini meneruskan kembali goresan renungan hati ini. Dan kalaulah boleh jujur hati ini sering kali menangis melihat putri-putri islami di sembelih rasa malunya dengan pisau–pisau mode, dirobek dengan belati emansipasi dan ditusuk-tusuk dengan pedang persamaan gender. Sungguh mereka telah menghalalkan segala cara.demi tercapai tujuan nafsunya.
Ukhti islami…
Musuh-musuhmu telah menyiapkan ribuan wanita yang setia berperang di jalan setan, Mereka memberikan seluruh tubuhnya untuk merusakmu lewat film -film porno majalah-majalah bejat dan jutaan situs terlaknat, Mereka berikan suara indahnya tuk mendendangkan syair-syair setan yang mereka atas namakan dengan cinta, Setiap hari mereka bicara dengan subhat mereka dengan dukungan ratusan media masa.
Ukhti islami yang hatinya masih terbingkai anggun keyakinan bahwa Allah swt adalah Rabb sesembahannya, Kekhawatiran dan kecemburuan dalam hati ini tidak lain karena kebanyakan dirimu telah terperangkap di lorong-lorong fujur itu. Bahkan diantara dirimu telah terbuai dengan ungkapan-ungkapan gombal dari para wanita jalang di layar lebar dan majalah kacangan di pinggir jalan, Diantara dirimu telah terlena dengan rasi-rasi bintang yang tak lebih perkataan syirik yang dihiasi dengan ramalan kebatilan
Ukhti islami…
Aku menghawatirkan karena subhat dalam dirimu akan hijab sebagai pakaian wajibmu dimana mereka memakai kerudung kecil berwarna warni merangsang pandangan mata .Berjalan didepan pria dengan celana jeans dan baju ketatnya. Wajahnya bersolek dan dibumbui parfum yang menyengat setiap orang yang dilaluinya. Mereka tampak islami sebenarnya menodai kemurniaan islam. dibalik kejahiliyahan model baru. Dimanakah mereka diantara hijab islami yang diajarkan Nabi saw..? Dimanakah mereka diantara adab islami yang dicontohkan istri-istri Nabi saw..? Mengapa masih ada muslimah yang bertabarujj bahkan tidak mengenal jilbab sementara al qur’an dia dengar setiap hari..?
Ukhti islami…
Apa yang membuatmu membenci jilbab padahal ia pakaian anggunmu dimata Allah swt..? Apa yang membuatmu ragu dengan jilbab padahal ia menjaga kehormatanmu dari mata-mata jalang, Kenapa engkau lebih menyukai berdandan seronok dengan aurat terbuka menjadi ajang zina mata durjana. Jika bukan ridha Allah swt ridha siapa lagi yang akan engkau cari..?
Ukhti islami…
Kutulis renungan ini untukmu karena ada harga yang harus kau bayar dengan mahal di batas waktu yang tak terhingga, Dan sesungguhnya penggalan nafas yang tak akan kembali ini akan bersaksi dihadapan ilahi. Tapi kenyataannya mengapa masih ada yang begitu tega menggadaikan harga diri dan kehormatan demi selembar uang..? Bahkan harga dirinya tak sewangi bunga lagi karena naik turun sesuai pasaran perzinaan..
Ukhti islami…
Akal sehat yang mana yang rela menjual harga dirinya dengan hanya sebotol sampo atau sebutir sabun untuk telanjang di mata jutaan orang. Ah…barang kali engkau terlalu bermimpi menggapai kemasyhuran dan lupa siksaan sebagai tebusan. Tidak tahukah tubuhmu yang setiap hari kau dandani itu telah ditunggu ulat-ulat busuk yang siap menggorogoti..? Dan dirimu dikenal orang sebagai bintang perzinaan yang didemeni laki-laki biadab yang berhianat pada istri-istrinya, Apakah engkau suka saat kematian menjemputmu dan dirimu menjadi maskot dalam kemaksiatan..?
Hmmz…kuharap engkau mengerti renungan hati ini. Bahwa sesungguhnya aku sangat ingin engkau masuk islam dengan kaffah. Aku ingin dirimu merasakan secuil iman yang setelah itu engkau tak berpaling kepada kejahiliyahan. Aku ingin engkau meneguk setetes hidayah yang membuat kehausan nafsu birahimu terobati selamanya, Semoga Allah swt membuatmu mencintai keimanan dan membenci jalan-jalan kejahiliyahan dan kefasikan.
Ukhti islami…
Kalau bukan dien ini nasehat apa gunanya pena latah ini ku alunkan. Harapanku minimal nasehat ini membebaskan ku dari tuduhan sebagai ”setan bisu” yang ridha dengan kemungkaran. Lebih jauh dari itu semoga suratan hati ini menjadi wasilah dan hujjah yang mengantarkan ke janah abadi bersanding bersama bidadari.
Saudariku Ukhti islami…
Kuharap engkau tak bosan membaca renungan hati ini, Nasehat yang jujur apa adanya dari seseorang yang cinta dan cemburu karena Allah swt dengan harga diri saudarinya, Kalau bukan karena ridha Allah swt tak akan pernah ku goreskan pena ini untukmu.. Semoga setiap kata yang kau baca dapat kau pahami dan bernilai ibadah disisi Allah swt
Ukhti islami…
Ingatlah para muslimah di zaman sahabat, ridha Allah swt dan Rasul-Nya adalah tujuan utama. Tak bergeming menghadapi ocehan orang-orang musyrik dalam memegang diennya. Bersegera meyambut seruan Allah swt, bahkan dalam berbagai moment mereka adalah rijal yang siap membela Rasulullah saw saat di lukai dan di lecehkan kehormatannya. Asma’,Nusaibah, Khansa tak perlu ku ceritakan tentang mereka karena namanya telah terukir indah dalam sejarah ummah. Pesona teladan yang mekar mewangi bagi para muslimah sejati.
Ukhti islami …
Lihatlah sekelilingmu tentang keadaan kaum muslimah hari ini. Siapakah diantara mereka yang menjadikan para istri Nabi saw dan sahabat sebagai teladan..? Padahal mereka adalah orang-orang yang di janjikan dengan jannah. Bahkan diantara mereka namanya telah tercatat sebagai penghuni surga sedang mereka masih hidup di dunia.
Kenapa wanita-wanita penzina lebih di sukai dan disebut-sebut dari pada sosok mulia itu..? Meniru mereka dari gaya rambut dan pakaian serba terbuka. Bahkan jika mereka terpelosok kedalam lembah zina akan mereka ikuti juga. Dimanakah harga diri itu wahai putri islami….? Dimanakah kesucian diri dari perbuatan busuk itu…?
Lihatlah wahai putri islami, lihatlah dengan matamu yang bersinar betapa ribuan muslimah telah mengabaikan perintah Allah swt. Bahkan mereka tak mengerti bahwa jilbab itu wajib sebagaimana shalat dan zakat, Bahkan mereka akan berdosa jika mereka enggan memakainya, Tapi kebanyakan mereka menutup diri dan mencaci pemilik jiwa yang murni yang menunaikan perintah Allah swt. Siapa yang hari ini tak mencibir orang muslimah yang berjilbab besar dan bercadar. Ejekan-ejekan tak senonoh, kata-kata pedas dan menghina, pandangan-pandangan benci dan marah, serta tuduhan-tuduhan ekstrim dan kolot lekat dari mulut-mulut yang mengaku dirinya seorang muslimah..
Tidakkah mereka melihat dirinya yang lebih hina dengan bermaksiat kepada Allah swt setiap harinya..? Tidakkah mereka sadar akan ancaman siksa Allah swt yang begitu perih..? Dan tidakkah mereka mengerti bahwa harga dirinya telah membusuk dikelilingi makhluk kotor setan penyembah syahwat..?
Ukhti islami….
Jika serigala hewan itu hanya menginginkan daging, tapi serigala manusia menginginkan sesuatu yang lebih berharga dari itu, Dia ingin engkau kehilangan harga diri. Mereka berusaha memburu harga dirimu dan merobek-robek dalam ranjang perzinaan setelah itu engkau ditertawakan karena engkau bagaikan binatang jalang yang tak punya lagi harga diri kemudian dijadikanlah engkau ajang jual beli bagi para penyembah birahi.
Ukhti islami…
jangan tertipu kebusukan makar setan yang dibalut dengan cinta-cinta palsu seperti valentine day. Betapa hari itu telah menjadi sakral bagi penodaan yang berkedok cinta dan kasih sayang, Berapa harga diri telah melayang dalam kepalsuan dan kenaifan Bahkan mereka mengenangnya sebagai hari bersejarah tentang kebusukan cinta mereka, mencatatnya didalam agenda dan seolah dosa-dosa itu terasa manis saat di kenangnya,Naudzubillahi mindzaliq..
Tidakkah engkau melihat wanita-wanita kafir penyembah syahwat yang hidupnya bergelimang dengan zina setiap harinya..? Bahkan mereka membunuh anak dalam perutnya sebelum ia dilahirkannya..? Entah berapa ribu anak yang dibunuh dari berzina, entah berapa ribu pula anak yang hidup tak mengetahui siapa bapaknya, Hmmz…begitukah yang kau cari wahai Ukhti islami..?
Saudariku….
Tak perlu aku ceritakan tentang pacaran yang telah menjadi tuntunan bagi para pemuda umat ini, Hati ini diris-iris ketika masuk dan melihat sosok-sosok pemuda-pemudi di universitas-universitas islam,di Mall,pinggir jalan juga tempat rekreasi Duduk berdua-duaan di kesepian asyik pacaran.
Jilbab gaul yang tak karuan, pergaulan bebas yang telah dihalalkan. Musik-musik yang dilantunkan pengganti al qur’an . Hanya beberapa gelintir ihwah mahasiswa dan akhwat lainnya yang Allah swt selamatkan dari kejahiliyahan itu, Dan itu pun mendapat tekanan dari berbagai kalangan, Semoga Allah swt teguhkan jiwa mereka.
Ukhti islami …
Tahukah engkau bahwa seseorang akan diadzab karena cinta yang ia sekutukan karena Allah swt..? Pahamkanlah dirimu bahwa rindu-rindu palsu itu ibarat kerak dosa didalam qolbu yang menghalangi beningnya hatimu dari hidayah Allah swt..? Dan mengertikah cinta selain Allah swt itu tidak pernah akan abadi meskipun ibarat Romeo dan Juliet..?
Lantas mengapa begitu mudahnya kau obralkan cintamu dengan seseorang yang berkata “I LOVE YOU” untuk merayumu..? Kenapa kata-kata itu membuatmu luluh tak berdaya dan kau berikan seluruh dirimu kepada laki-laki asing yang bukan suamimu..? Kenapa kata kata itu menjadi berhala didalam hatimu dan kau nodai cinta Allah swt..? Kenapa wahai putri islami kata yang sebenarnya bisikan iblis itu membuat dirimu gelisah tidur dan jiwamu melayang-layang..?
Semua itu karena engkau tak mengerti akan cinta Allah swt, Dan ruang hatimu kau biarkan kosong dengan cinta-cinta setan, Lupakan kata kata itu dari hatimu kecuali suamimu yang Allah swt halalkan sebagai bajumu. Jadikanlah cintamu ladang pahala, Ladang pahala yang tumbuh dari akar-akar ma’rifatullah, Dan batangnya kuat perkasa menjulang keangkasa dengan tauhidulloh. Jagalah cintamu, awasi jangan pernah lengah hingga engkau berlabuh di dermaga ketenangan jiwa yang bernama pernikahan islami yang diberkahi.
Hmmz… betapa banyaknya muslimah hancur dengan cintanya yang liar diantantara serigala-serigala buas. Demi hawa nafsunya yang berkata atas nama cinta sejati mereka serahkan seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki untuk di nodai. Bahkan demi cinta palsunya ribuan orang rela bunuh diri.
Ukhti islami…
Cobalah berfiikir bening dan jernih. Tanyakan dengan jujur kepada nuranimu yang lembut itu. Tentang kemasyuran yang kau buru atau pun kebebasan yang kau tuju. Apakah kebebasan yang kau maksud itu kebebasan berkencan dan berzina, seperti wanita-wanita kafir penyembah syahwat..? Apakah berjingkrak ria dikonser musik itu kebebasan yang kau cari..? Ataukah berdandan seksi didepan umum itu yang kau maksud..? Cobalah tanyakan lagi semua itukah kebahagiaan seorang wanita..? Ataukah dengan tunduk dengan syari’ah Allah swt Menjadi wanita shalehah yang terjaga auratnya..? Yang dibelai suami dengan mesranya kasih sayang dalam keluarga. Begitu juga didamba putra dan putri tercinta dalam membina keluarga bahagia.
Tanyakanlah wahai Ukhti islamiku…
Demi Allah tanyakan kepada pemburu syahwat itu. Apakah mereka rela jika anak cucunya kelak menjadi biduanita yang dihargai dengan selembar uang..? Apakah mereka tega melihat anak-anaknya dicengkram serigala-serigala buas yang siap merobek harga dirinya..? Tanyakan pada mereka yang setiap malam menjual diri di club-club malam menjadi wanita penghibur. Apakah mereka mendapatkan kebahagiaan dengan tidur bersama laki-laki buas dan relakan mereka jika putrinya kelak seperti dia yang tak punya harga..? Tanyakan wahai putri Islamiku, tanyakan jika engkau masih ragu. Tentang orang yang termahsyur diantara penyembah syahwat itu, tanyakan kepada mereka yang berlenggak-lenggok disorak sorai tepukan tangan jutaan orang. Kebahagiaan seperti apa yang dia cari dibalik keternodaaan harga dirinya.
Ukhti islami…
Kenapa kebanyakan engkau tak sadar bahwa kebanyakan wanita telah menjadi barang dagangan di tangan penyembah syahwat, Lihat dan bukalah matamu disepanjang jalan penuh dengan pampangan wanita telanjang disapu mata sembarang orang. Lihat wahai putri Islamiku disetiap produk barang kecantikan wanita dijual dengan kemurahan. Dan iklan Tv pun setiap detik seolah tak berhenti memamerkan aurat wanita. Siapakah diantara bintang Tv yang paling terkenal..? Tidak lain wanita yang paling berani menjual harga dirinya. Dan tak perlu kau tanya tentang koran murahan dan majalah rendahan disudut-sudut jalanan yang memamerkan wanita telanjang penghibur preman jalanan.
Apa yang kau cari wahai putri islamiku di balik semua itu…? Apa yang kau dapat dengan berkencan dan foto bersama dengan orang orang fasik pembela musik…?
Apa gunanya menghabiskan masa mudamu dengan pacaran bersama laki-laki yang belum tentu jadi suamimu..?
Ukhti islamiku…
Ku harap engkau masih bersamaku hingga akhir renungan hati ini, Aku selalu dirundung duka dan dibalut rasa resah selama dirimu tak mau mengerti atau kau anggap angin lalu tentang apa yang aku ungkapkan di lembar putih ini. Bukannya diri ini ingin dikenang, sama sekali tidak wahai Ukhti islamiku, Aku tidak ingin setiap muslimah menjadi mangsa bagi serigala-serigala buas penyembah syahwat dan aku tidak ingin mereka nantinya menyesal karena merasa mengkhianati calon suaminya meskipun mereka tak mengetahuinya saat ini.
Ukhti islami …
Jika fitrahmu yang lembut itu masih murni, dan jika nalurimu yang halus itu belum terkoyak dan ternodai aku yakin, ya demi Allah aku yakin engkau akan menemukan jalan kembali dari kebimbangan yang engkau hadapi. Tidak lain dan tidak bukan dengan mengetuk pintu Allah swt yang terbuka bagi siapa saja siang dan malam.
Saudariku berhentilah dari kefujuran itu. Engkau adalah calon ibu yang menjadi teladan bagi putra-putrimu. Jauhilah teman dan tempat-tempat yang akan menyeretmu kejurang kehinaan, Dan mulailah mengenal Allah swt dengan menuntut ilmu dihalaqah halaqah kajian keislaman.
Ukhti islami…
Temanilah jiwa-jiwa yang tegar yang menjaga syari’ah Allah swt dan saling menasehatilah dalam ketaqwaan dan kesabaran.
Ukhti islami…
Setelah kau baca renunganku ini aku berdo’a semoga engkau menjadi permata yang selalu berkilau menyejukkan pandangan suamimu yang shaleh, Begitu juga menjadi teladan bagi keluargamu dan anak anakmu,Hingga bisa menjadi pelangi islam yang indah itu menghiasi setiap rumah tanggamu.
Dan maafkan aku jika kata-kata dilembar putih ini terlalu hambar dan kasar. Namun aka yakin engkau lebih tahu apa yang harus kau lakukan setelah membaca Artikelku ini. Memang tak pantas diri ini menulis banyak karena memang bukan ulama yang pantas menuliskannya,Bukan pula seorang pujangga yang kata-katanya bagai mutiara gemerlap didalam jiwa. Namun aku hanya seorang yang ingin menyampaikan nasehat kepada saudaranya satu agama.
Jika pena yang latah ini menuliskan kata-kata yang mengiris pilu hatimu, maka bukan itu maksudku renungan hati ini tak lebih hanyalah wasilah yang semoga bersamaan membaca surat ini maka bersama pula turunnya hidayah atas dirimu, Ya aku sangat berharap seperti itu.
Ukhti islami…
Engkau mempunyai andil yang besar dalam meretas jalan panjang perjuangan, Entah apa jadinya jika wanita muslimah bertingkah laksana wanita kafir yang Allah swt janjikan jahanam. Sekali-kali jangan lah engkau tertakjub, dimata Allah swt mereka tak ada harganya dengan wanita budak yang beriman, Keindahan sejati itu bukan diwajah dan tubuh tapi dalam keshalehahan dan akhlak yang terpuji, Engkau lah seharusnya pemilik keindahan itu, Ya.. hanya engkau wahai putri islami.
Dan inilah akhir dari renungan hatiku. Mudah mudahan akhir renungan ini mengakhiri pula kebimbanganmu untuk memutuskan menjadi muslimah sejati. Begitu juga menjadi akhir dari hari-hari lalumu yang penuh kejahiliyahan.
Saudariku tak ada yang terlambat untuk menjadi muslimah sejati. Buang kata kata, ”TAPI AKU BELUM MANTAP, NANTI KELUARGAKU GIMANA..?”. Tak ada kata “NANTI“ bagi pribadi yang ingin mekar mewangi. Dan tak ada kata “TAPI” untuk merubah diri lebih berseri.
Saudariku…
Allah swt setia menanti taubatmu setiap pagi siang serta sore dan malam hari. Segeralah bertaubat sebelum mentari terbit dari barat atau nyawa telah sampai ditenggorokan dengan mengucap,
Astaghfiruuka wa ‘atuubu ilaih.
“Aku memohon ampunan dan aku bertaubat kepada Allah.”
Sekarang katakan pada dirimu sendiri :
“AKU HARUS MENJADI MUSLIMAH SEJATI, HARUS DAN HARUS APAPUN YANG TERJADI”.
Saudariku aku sangat yakin dengan dirimu. Kau bisa mewujudkan cita cita mulia itu. PERCAYALAH..!!!