Rabu, 28 Januari 2015

1. Individu
  • Membentuk Kepribadian Muslim yang integral
Kepribadian yang memenuhi 10 Muwashowat Tarbiyah
  1. Salim Al-Aqidah(bersih akidah)
  2. Shahih Al-Ibadah (lurus ibadah)
  3. Matin Al-Khuluq (kukuh akhlak)
  4. Qadir ‘ala Al-Kasb (mampu mencari penghidupan)
  5. Mutsaqaf Al-Fikr (luas wawasan berpikirnya)
  6. Qawiy Al-Jism (kuat fisiknya)
  7. Mujahid Linafsih (pejuang diri sendiri)
  8. Munazham fi Syu’unih (teratur urusannya)
  9. Haris ‘ala Waqtih (memperhatikan waktunya)
  10. Nafi’ li Ghairih (bermanfaat bagi orang lain)
  • Membentuk Kepribadian Da’iyah
Islam tidak menuntut seseorang shalih secara pribadi tetapi juga ia harus mampu membuat shalih lingkungannya. Apalagi, dalam sejarah Islam, jelas sekali para wanita muslimah generasi pertama—zaman Rasulullah—pun turut berdakwah.
  • Memberikan Pelatihan Aktivitas dan Mendapatkan Pengalaman
Tarbiyah bukan hanya forum kajian keilmuan, akan  tetapi ia juga merupakan praktek lapangan. Akhwat dilatih untuk menunaikan tugas dakwah, sejak melakukan dakwah fardiyah, melakukan dakwah umum kepada masyarakat, dan dakwah khusus dengan membina akhwat lain. Caranya, dengan melibatkan akhwat muslimah ke dalam kepanitiaan atau organisasi.
  • Mendapatkan Keterampilan Praktis
Para akhwat muslimah hendaknya dibekali dengan keterampilan teknis dan praktis. Keterampilan teknis seperti keterampilan rumah tangga: memasak, menjahit, menata rumah, pertolongan pertama pada kecelakaan, dll, penting diberikan kepada akhwat muslimah. Keterampilan praktis seperti komunikasi politik, berorasi, menyampaikan pendapat, mengkritik, menyusun argumen, bahkan membuat dan menyampaikan makalah pun penting diberikan kepada akhwat muslimah. Walaupun tidak semua akhwat muslimah terjun ke ranah politik tetapi semua akhwat harus memiliki kesadaran dan kepekaan politik.
Penguasaan akhwat muslimah terhadap teknologi pun diharapkan mampu dipenuhi sebagai salah satu hal yang mempermudah gerak dakwah di lapangan. 

2. Keluarga
Mendapatkan Suami Muslim yang Mendukung Dakwah
Tarbiyah bagi akhwat muslimah diharapkan mampu mengarahkan proses pernikahan yang sesuai kaidah syariat dan kemaslahatan dakwah. Akhwat muslimah bisa mendapatkan pria yang mendukung dakwah dan mengoptimalkan berbagai potensi positif setelah menjalani kehidupan berumah tangga.
  • Membentuk Keluarga yang Dipenuhi Bimbingan Islam
Keluarga menurut Hibbah Rauf Izzat adalah unit yang angat mendasar di antara unit-unit pembangunan semesta. Oleh karena itu, pembentukan keluarga yang didirikan di atas motivasi ibadah membutuhkan pengelola yang memahami bahwa mereka sedang membangun peradaban besar. Subhanallah.
Dengan tarbiyah, diharapkan akhwat muslimah dapat menyadari posisi, peran, dan tanggung jawab dalam rumah tangga.
  • Membentuk Keluarga yang Terlibat Amal Islami
Sejak sebelum menikah, akhwat muslimah sudah diarahkan proses tarbiyah untuk aktif terlibat pada amal islami. Setelah menikah dan berkeluarga, tarbiyah tetap mengarahkan akhwat muslimah untuk mengambil peran signifikan dalam upaya perbaikan masyarakat.
Tarbiyah bukan saja sebuah proses yang mendidik orientasi, namun juga mengembangkan ilmu dan keterampilan akhwat muslimah untuk mengambil peran dalam amal islami bersama dengan semua anggota keluarga.
3. Masyarakat
  • Menumbuhkan Kepekaan Hati dan Jiwa Sosial
Dengan tarbiyah, akhwat muslimah diharapkan tanggap pada problematik sosial kemasyarakatan sehingga mampu mengambil peran dlaam perbaikan masyarakat. Adapun cara yang bisa ditempuh adalah dengan bersosialisasi dengan lingkungan, mengakses banyak media, dan membuka diri terhadap informasi.
  • Mempersiapkan Akhwat untuk Peran Peradaban
Menurut hadits riwayat Muslim, Zainab binti Jahsy bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah kami akan binasa juga sedang ada di antara kami ada orang-orang yang masih melakukan kebaikan?”
Rasulullah menjawab: ” Ya, apabila kejahatan telah merata.”
Akhwat muslimah bukan saja rahim tempat bersemayamnya para pemimpin tetapi juga sebagai pendidik para pelaku sejarah dari zaman ke zaman. Oleh karena itu, ia lebih dari sekedar pelaku sejarah itu sendiri.
Peran peradaban yang harus ditunaikan akhwat muslimah adalah melahirkan dan mendidik generasi berkualitas, terlibat dalam urusan sosial, politik, ekonomi pemerintahan, menunaikan kewajiban dakwah, dan amar ma’ruf nahi munkar.
  • Mempersiapkan Akhwat untuk Peran Kepemimpinan
Wanita boleh dijadikan pemimpin. Menurut Ibnu Hazm, salah satu ulama madzhab Hambali, dalam kitab Al-Muhala ia berpendapat bahwa jabatan yang tidak boleh diserahkan kepada wanita hanyalah ri’asah ad-daulah atau pemimipin negara.
Tarbiyah islamiyah mencetak bukan saja kader tetapi pemimpin yang memiliki potensi dan keterampilan dalam memimpin. Dengan demikian, para akhwat harus disiapkan untuk mengemban amanah kepemimpinan dalam berbagai urusan, khususnya yang menyangkut permasalahan kewanitaan.
4. Dakwah
  • Memenuhi Sumber Daya Akhwat Berkualitas di Berbagai Bidang
Islam yang universal menuntut dakwah yang integral—dakwah yang menyentuh semua lini kehidupan—sehingga dibutuhkan kompetensi kritis di berbagai spesialisasi ilmu yang tidak mungkin terhimpun hanya pada satu orang.
Dakwah tidak hanya memerlukan ustadz dan ustadzah yang memiliki kapasitas dan menguasai ilmu-ilmu syariat tetapi dakwah pun memerlukan kehadiran dokter, politisi, ekonom, teknolog, praktisi hukum, farmasis. ahli pertasnian, jurnalis, pekerja seni-sastra-budaya dan lainnya. Oleh karena itu,  dengan tarbiyah diharapkan mampu memenuhi kebutuhan kualifikasi sumber daya manusia dari berbagai bidang yang diperlukan dakwah, tak terkecuali akhwat muslimah.
Memperluas Medan Dakwah Akhwat
Penyebaran dakwah islam ke seluruh pelosok negeri membutuhkan akhwat muslimah yang memiliki kepribadian islam dan kepribadian aktivis. Oleh karena itu, tarbiyah diharapkan mampu memenuhi kebutuhan kader dakwah di berbagai wilayah, tidak hanya di perkotaan tetapi juga ke seluruh pelosok negeri.
Mendorong Akhwat untuk Bekerjasama Dakwah dengan Berbagai Perkumpulan Perempuan
Salah satu misi dakwah adalah sebagai pemersatu dari berbagai elemen masyarakat muslim. Dakwah memerlukan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat sehingga perlu adanya sinergitas para pelaku dakwah dengan kalangan-kalangan yang telah bergerak lebih dahulu dalam pengabdian masyarakat.
Tarbiyah mendorong para akhwat melakukan upaya perluasan dakwah dengan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dan mengajarkan untuk menebar kebajikan di setiap tempat di setiap waktu.

Tarbiyah mempunyai tujuan agar peserta memiliki konsep keislaman yang jelas, sehingga mereka dapat berinteraksi dan bergerak dengannya agar mendapatkan pengalaman-pengalaman serta memiliki tanggung jawab dan kemampuan yang baik dalam dakwah.

1. Konsepsi Islam yang Jelas
Dengan mengikuti program-program tarbiyah, diharapkan peserta mendapatkan konsepsi keislaman yang utuh menyeluruh, gamblang, dan benar bahwa Islam adalah pedoman hidup yang mencakup dan mengatur seluruh aspek kehidupan.

2. Interaksi
Konsepsi keimanan yang diberikan dalam tarbiyah bukan sesuatu yang mati. Ia akan melahirkan reaksi dan efek positif ke dalam maupun ke luar.
– Efek ke dalam yaitu ketika konsepsi keislamannya membentuk keyakinan yang melandasi amalnya, membentuk pola fikir sehingga mewarnai pemikirannya, dan mempengaruhi perasaan yang menentukan seleranya. Efek internal ini akan melahirkan tekad yang kuat pada dirinya.
– Efek eksternal dapat dilihat dalam bentuk penampilan sehingga mempengaruhi sikap, melahirkan perilaku dan amal perbuatan. Tampilan luar ini menampakkan kepribadian dan identitas keislamannya.

3. Gerakan
Setelah kepribadian Islamnya terbentuk dan kokoh, konsepsi keislaman itu akan mendorongnya untuk melakukan ekspansi. Bentuk ekspansinya adalah peningkatan diri dalam penguasaan teori dan pengendalian mental sehingga terjadi peningkatan kemampuan. Di samping itu, ia juga akan melakukan perluasan dengan manufer, membangun kader, dan merapikan pengorganisasiannya sehingga dicapai penguasaan dakwah. Itulah gerakan yang produktif.

4. Pengalaman
Apa yang dilakukannya dalam gerakan dakwah itu memberi pengalaman operasional, sehingga dapat menyelesaikan problematika operasional yang sangat berharga. Hal ini akan memberikan kepadanya kekuatan pengalaman.

5. Tanggung jawab
Pemahaman yang baik akan menentukan tingkat interaksinya dengan dakwah, meningkatkan kinerja, menambah pengalaman, dan meningkatkan rasa tanggung jawab syar’i maupun struktural. Tanggung jawab syar’i yang lahir dari pemahamannya terhadap kukum-hukum syariat itu diberikan kepada Allah.
Adapun tanggung jawab struktural, diperoleh dari pemahamannya terhadap dakwah dan diberikan kepada jamaah. Semua itu harus selalu ada agar dapat menjawab kebutuhan-kebutuhan yang selalu berambah pada tiap-tiap tahapan dakwah. 

6. Kafaah (kemampuan)
Pada akhirnya tarbiyah akan mengantar setiap kadernya untuk menjadi pelopor dalam dakwah dan keilmuan. Disamping kepeloporan di bidangnya masing-masing. Akhirnya setiap kader dakwah akan menjadi referensi bagi masyarakatnya.
Sebagaimana struktur dakwah telah memberikan pelayanan dan tarbiyah kepadanya, setelah matang ia akan melayani dakwah dan menggunakan kemampuan yang telah dicapainya itu untuk kepentingan dakwah dan strukturnya.

Senin, 24 November 2014

3 November 2014 kemarin tepat umurku yg ke 23th. Didalam catatan mimpiku ku tuliskan menikah diusia tersebut, tapi saat2 indah itu tak kunjung datang,,heheheh kok gak sabar banget sih...padahal baru satu bulan mengarungi usia 23 tahun,, ckckckkck maklumlah sindrom di usia segitu, usia yg sudah cukup untuk mengarungi bahtera rumah tangga, ceile....jadi senyum2 sendiri :). Wajar sih aku mengkhawatirkan hal itu karena teman2 ku udah banyak yg udah pada nikah hehehe, padune selak ngebet :D. Memang bener ya jodoh itu misteri, gak bisa ditebak siapa sih sebenarnya dia itu...dia dia....hiii....iiih makin penasaran. Em.....siapapun dia akan ku sambut dengan hati tersenyum :). Semoga Allah memberiku pendamping yg terbaik, yg dapat membimbingku menuju syurga-Nya. Amin....
Kadang suka sensi juga sih kalo ada teman yg tanya "sih...kapan nikah..?? jangan lupa undangannya ya...." bertebal hati aja deh, nanti juga bakalan nikah, kalo gak di dunia ya di akhirat, waduh serem banget sampe bawa2 akhirat :O. Nggak deh...pengennya didunia sampe akhirat kekal di syurga Amin....
Aku tak akan putus berdo'a kepada Allah agar segera dipertemukan dengan sang pangeran yg slama ini membuatku penasaran, Allah lah yg lebih tau kapan waktu yg tepat. Sambil menunggu sang pangeran waktunya digunakan untuk menimba ilmu sebanyak2nya dan berusaha memperbaiki kualitas diri dan hati. KArena untuk mkenggapai rumah tangga yg sakinah mawadah warahmah itu tidak jreng.....instan langsung jadi, semua itu butuh ilmu dan pengalaman pastinya. Ya...Allah dekatkanlah jodohku dan segerakanlah pernikahanku :)


Rabu, 05 Februari 2014

Masalah yang sulit dipecahkan adalah ketika kita dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama berat, apalagi masalah hati dan perasaan, ini sangat menyita fikiran dan menguras tenaga karena masalah ini sangat sensitif. Sesulit apapun masalah itu pasti ada jalan keluarnya namun yang membuat fikiran terkuran ialah ketika mencari jalan keluar tersebut. Lalu apa solusinya...??? Tenang sobat...karena Allah telah memberi jalan keluar untuk masalah ini, yaitu dengan sholat ISTIQARAH, dengan begitu insyaAllah Allah akan memberi petunjuk kepada kita mana pilihan yang terbaik. Untuk menemukan jawabannya pun kadang tidak cukup dengan satu kali sholat, perlu diulang sampai beberapa kali agar kita semakin yakin dengan pilihan kita. Dengan begitu juga insyaAllah kita jadi semakin dekat denganNya.
Hehehe kok aku jadi sok ngasih nasehat ya...padahal aku aja juga bingung bila dihadapkan masalah seperti ini apalagi menyangkut hati dan perasaan, hadew....ribet deh pokoknya. Ngapa-ngapain jadi gak konsen, salah tingkah melulu bawaannya hehehehe pengalaman pribadi :D. Bahkan sampai sekarang belum mendapatkan keteguhan hati, ceile...jadi curhat hehehhe.
Hm....memang rumit sih masalahnya, sebenarnya gak terlalu rumit juga sih mungkin akunya aja yang membuat rumit hihi. Ya...banyak-banyak berdo'a aja padaNya memohon petunjuk untuk pilihan yang terbaik menurutNya. Ya Allah berilah aku keteguhan hati untuk menentukan pilihan yang terbaik, pilihkanlah aku pada pilihan yang terbaik menurutMu. Amin.... :)

Selasa, 21 Januari 2014

Bila yang tertulis olehNya engkau yang terpilih untukku
Telah terbuka hati ini menyambut cintamu
Di sini segalanya kan kita mula
Mengukir buaian rindu yang tersimpan dulu
Tuk menjadi nyata dalam hidup bersama

Senin, 02 Desember 2013

Anak kos tentunya jauh dari orang tua, satu hal berat yang sulit dilauinya adalah ketika sakit, baru tersadar bahwa kita sangat membutuhkan pelukan hangatnya. Ibu...anakmu sedang sakit disini, betapa tersiksanya saat jauh darimu, meskipun disini banyak teman-teman yang teramat perhatian namun tak sebanding dengan perhatian yang kau berikan. Kasih sayangmu tak dapat tergantikan oleh insan manapun, ibu...aku rindu belaian kasihmu, terasa berat hariku lalui tanpamu saat kondisiku memburuk. Ibu...aku ingin selalu dekat denganmu...ya Allah berilah aku kekuatan dan kesabaran untuk menghadapi semua ini. Semoga dengan sakit ini dapat menggugurkan dosa-dosaku dimasa lalu, insyaallah aku ikhlas menerimanya karena ku sadar ini adalah bagian dari cintaMu padaku. Ya Allah segera berilah aku kesehatan agar ibadahku dapat maksimal, aku tak ingin karena sakit ini aku makin jauh dariMu. Kuatkanlah aku dalam menghadapi segala cobaanmu, dan janganlah Engkau condongkan hatiku pada kesesatan setelah Engkau berikan kepadaku hidayah. Istiqomahkanlah aku di jalanMu. Amin....semoga lekas sembuh ya ukhti :) , penderitaan itu akan segera berlalu dan berganti dengan kebahagiaan, tak selamanya manusia selalu tersiksa. Jadikan cobaan ini sebagai penguat iman dan tawakalmu padaNya. Meskipun saat ini tak ada ibu disisimu untuk merawatmu namun yakinlah do'anya senantiasa menyertaimu dan satu hal yang terindah adalah cinta kasih sayangNya tak terhingga kepada hambaNya.

Rabu, 27 November 2013

Membaca Al Quran Tanpa Wudhu, Bolehkah?

Pertanyaan: Apakah hukum orang yang membaca al-Qur’an sementara dia dlm kondisi tak berwudhu, baik dibaca secara hafalan maupun dibaca dari mushaf?
Jawaban oleh Syaikh Shalih al-Fauzan : Seseorang boleh membaca al-Qur’an tanpa wudhu bila bacaannya secara hafalan sebab tak ada yang mencegah Rasulullah shallallahu ‘alaihii wa sallam membaca al-Qur’an selain kondisi junub. Beliau pernah membaca al-Qur’an dlm kondisi berwudhu & tak berwudhu.Sedangkan terkait dgn mushaf, maka tak boleh bagi orang yang dlm kondisi berhadats utk menyentuhnya, baik hadats kecil maupun hadats besar.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

“Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.“(Al-Wa-qi’ah: 79). Yakni orang-orang yang suci dari semua hadats, najis & syirik.
لَا يَمَسُّهُ إِلَّا الْمُطَهَّرُونَ
Di dlm hadits Nabi shallallahu ‘alaihii wa sallam yang dimuat di dlm surat beliau kepada pegawainya yang bernama Amru bin Hizam, beliau menyebutkan,

“Tidak boleh menyentuh al-Qur’an kecuali orang yang dlm kondisi suci.” (Muwaththa’ Imam Malik, kitab al-Qur’an, Hal. 199; Sunan ad-Darimi, kitab ath-Thalaq (2183)).
لاَ يَمَسُّ الْقُرْآنَ إِلاَّ طَاهِرًا
Hal ini merupakan kesepakatan para imam kaum muslimin bahwa orang yang dlm kondisi berhadats kecil ataupun besar tak boleh menyentuh mushaf kecuali ditutup dgn pelapis, seperti mushaf tersebut berada di dlm kotak atau kantong, atau dia menyentuhnya dilapisi baju atau lengan baju.

Senin, 25 November 2013

Apa yang terjadi jika tidak ada lagi kehangatan antara suami istri? Keduanya mendapati hubungan mereka seakan diselimuti es, dan cinta yang bersemi diawal pernikahan berubah menjadi sesuatu yang dingin.
Ungkapan "Rumahku adalah surgaku" menguap entah kemana, dan suasana rumah menjadi rutinitas yang menjemukan dan membosankan.
Keadan semacam ini bisa menimpa siapa saja. Pernikahan layaknya kehidupan memiliki dinamika dan romantika.
Kadang suami istri mendapati rumah tangganya berjalan mulus, kerikil yang ada dapat dilewati bersama, dan keduanya meras bahagia dalam kebersamaan mereka. Disaat yang lain kadang muncul perselisihan, yang biasanya disertai dengan kemarahan, kekesalan atau bahkan menimbulkan "perang dingin" diantara keduanya. Disaat yang lain lagi terjadi dimana salah satu dari keduanya atau keduanya dilanda kebosanan dan kejenuhan dalam menjalani rutinitas kehidupan berumah tangga. Kesemua ini adalah manusiawi dan wajar, sepanjang tidak membuat hati keduanya saling jauh.
Adalah Muhammad SAW, seorang manusia pilihan yang menjadi nabi dan rasul untuk seluruh umat manusia dan memiliki kesempurnaan akhlak, tidak luput dari mengalami romantika dan dinamika dalam rumah tangganya. Maka kita membaca bahwa beliau disatu saat pernah berlomba lari dengan istrinya dalam suasana ceria dan bahagia. Disaat lain beliau pernah menghadapi kecemburuan istrinya, bahkan pernah pula gusar, sedih dan kecewa karena permintaan beberapa istrinya dalam masalah nafkah yang menyebabkan beliau sampai berkata, "Aku tidak akan mendatangi mereka selama satu bulan," (HR Bukhari dan Muslim).
Oleh karenanya jika anda berpikir bahwa pernikahan anda akan berjalan mulus, selalu diliputi kebahagiaan, tidak akan ada perselisihan, tidak akan ada kekesalan dan kemarahan. Maka sesungguhnya anda telah menjadi korban dari angan-angan yang tidak realistis. Dinamika dan romantika adalah sebuah ketetapan Allah SWTatau sunnatullah dalam pernikahan, tidak seorang pun dapat mengubahnya. Karena itu terimalah dinamika dan romantika (termasuk perselisihan) itu menjadi bagian dari rumah tangga anda, yang akan membuat rumah tangga anda menjadi penuh warna. Dari sini kita dapat mengerti bahwa rumah tangga yang bahagia dan harmonis itu bukanlah tanpa ada romantika perselisihan, tetapi yang dapat menyikapi dan menjadikan perselisihan yang ada sebagai bunga-bunga yang memberi warna pada pernikahan.
Selanjutnya untuk mengusahakan pernikahan yang harmonis dan bahagia itu, bisakah perempuan membuat suaminya tetap hangat terhadap dirinya kendati pernikahan itu telah berjalan puluhan atau belasan tahun? Tentu bisa, dengan sedikit usaha dan kesabaran, istri bisa membuat suaminya tetap hangat dan romantis terhadapnya sebagaimana di tahun pertama pernikahan. Tidak percaya?
Cobalah 15 saran berikut ini !
1. Katakan : "Aku mencintaimu". Siapa bilang laki-laki tidak membutuhkan kata-kata cinta dari istrinya? Katakanlah terus menerus, karena kata-kata itu akan meresap ke dalam jiwanya, menghujam sanubari dan menumbuhkan keyakinan pada dirinya bahwa anda memang sungguh-sungguh mencintainya.
2. Ciumlah suami anda dengan ciuman cinta kasih setiap hari, ini akan menyenangkan dan akan membuatnya merindukan anda.
3. Genggam tanganya dengan lembut disaat-saat tertentu, hal kecil ini mampu menumbuhkan rasa cintanya pada anda.
4. Dengarkanlah dengan mengarahkan seluruh tubuh anda kepadanya ketika ia sedang berbicara. Pandanglah ia dengan lembut dan penuh kasih, untuk menunjukan bahwa anda sunguh-sungguh mendengarkannya.
5. Buatlah kejutan dengan memberikannya hadiah kecil yang bersifat pribadi, misalnya sapu tangan dan kaos kaki.
6. Ekspresikan cinta anda dengan kata-kata dan tubuh anda.
7. Khususkan waktu setiap hari walau hanya sepuluh menit untuk berdua saja dengannya.
8. Tampakanlah semampu anda keindahan penampilan anda ketika suami pulang kerja. Jadikanlah diri anda sebagai sesuatu yang layak dipandang, diperhatikan, dipeluk setelah sepuluh jam ia berada di luar.
9. Buatlah kejutan lembut disaat yang tidak terduga. Karena banyak istri melupakan bahwa pelukan dan ciuman lembut yang tiba-tiba (bukan rutinitas ketika akan berangkat bekerja) dapat menimbulkan perasaan khusus dan kasih sayang suami.
10. Berusahalah memenuhi rumah anda dengan senyum manis yang menyejukan seisi rumah. Silakan anda kesal atau marah, tapi jangan biarkan kemarahan dan kekesalan anda berlarut-larut, sehingga membuat suami anda merasa tidak nyaman berada di rumahnya sendiri.
11. Pahami dan kenali sifat serta karakter suami anda. Berusahalah mencari hal-hal yang membuatnya senang dan bahagia, sebaiknya jangan melakukan hal-hal yang membuat suami anda kesal.
12. Berikan pujian, jika memang suami anda berhak untuk mendapat pujian. Misalnya, "mas ganteng sekali hari ini," atau ketika ia membantu anda membereskan rumah, "Aduh, suamiku memang lelaki yang paling rajin dan sholeh."
13. Jangan ragu dan malu untuk menyatakan ketergantungan anda padanya, misalnya, "Alhamdulillah, aku punya suami seperti mas, jadi semua masalah bisa diatasi".
14. Berusahalah untuk memaafkan jika ia berbuat kesalahan, ungkapkan kekesalan anda dengan wajar, selnjutnya tunjukan cinta dan pengertian anda.
15. Jangan sekali-kali anda lupa untuk mengucapkan terimakasih atas hal-hal kecil yang telah dilakukannya. Ingatlah Rasul kita yang mulia pernah bersabda, "Allah tidak akan memandang kepada perempuan yang tidak berterimakasih pada suaminya padahal ia butuh kepadanya" (HR Hakim)